Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengkritik badan intelijen FBI yang fokus menyelidiki keterlibatan Rusia pada pemilihan presiden AS dan mengabaikan penembakkan massal di sekolah Florida.
FBI mengaku telah gagal menghentikan seorang pria bersenjata yang menembaki Marjory Stoneman Douglas High School di Parkland, menewaskan 17 orang dan melukai 14 lainnya pada hari Rabu (14/2).
Donald Trump menyalahkan fokus agen tersebut pada penyelidikan terhadap Rusia yang dituding terlibat memenangkannya sebagai presiden dan menjatuhkan saingannya Hillary Clinton pada masa kampanye, Press TV melaporkan.
Sebaliknya, Trump mendapat kritikan keras karena menandatangani undang-undang tahun lalu yang membatalkan peraturan era Barack Obama, yang membatasi orang-orang tertentu membeli senjata api.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Kritikus mengatakan, penghapusan undang-undang tersebut membuat orang-orang yang menderita penyakit jiwa lebih mudah membeli senjata api.
Kampanye pemilihan Trump telah diselidiki setelah pejabat intelijen AS mengatakan tahun lalu bahwa Rusia membantu Trump menang jadi presiden.
Trump berulang kali membantah dan mengecam tuduhan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Namun, jaksa AS mengumumkan hari Jumat (16/2) bahwa 13 orang dan tiga perusahaan Rusia didakwa melakukan persekongkolan mencampuri pemilihan presiden AS 2016. (T/RI-1)
/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas