Riyadh, MINA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjadi sorotan setelah pernyataannya yang menyebut kelompok Houthi di Yaman sebagai “pejuang.”
Dalam sebuah pertemuan selama kunjungannya ke Saudi baru-baru ini, Trump menyatakan ingin berdamai dengan Houthi dan memuji ketangguhan mereka. MEMO melaporkan.
Beberapa analis menilai pernyataan tersebut bertolak belakang dengan kebijakan resmi Amerika Serikat yang menyerang beberapa tempat di Yaman yang diklaim sebagai basecamp kelompok Houthi.
Kelompok Houthi, yang dikenal dengan sikap pro-Palestina, secara konsisten menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Baca Juga: Pemerintah Fasilitasi Badal Haji bagi Jamaah yang Wafat Sebelum Wukuf di Arafah
Dalam berbagai aksi, Houthi mengecam pendudukan Israel serta negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv. Mereka juga secara rutin memperingati Hari Quds Internasional sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina, memperkuat posisi mereka sebagai bagian dari perlawanan global terhadap Israel.
Konfrontasi Houthi dengan Amerika Serikat berpusat pada pandangan mereka bahwa AS adalah pendukung utama Israel dan penghalang utama kemerdekaan Palestina.
Mereka kerap menyerang kapal-kapal AS di Laut Merah yang hendak menuju Israel, termasuk insiden penembakan terhadap kapal perang AS. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: “Akhiri Perang di Gaza”, Desakan Saudi di KTT Teluk-AS