Ankara, MINA – Turki perlu mengirim lebih banyak pasukan ke Idlib, barat laut Suriah, dan akan membangun total 12 pos pengamatan, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu mengatakan, Selasa (18/9).
“Menurut sebuah nota kesepahaman (antara Turki dan Rusia), perbatasan Idlib, yang saat ini ada, akan dilindungi. Pada 15 Oktober, senjata berat akan ditarik dari zona demiliterisasi. Rusia akan mengambil tindakan untuk mencegah serangan dan mencegah rezim (Assad) memasuki Idlib,” kata Cavusoglu.
Menurutnya, daftar persenjataan berat termasuk tank dan peluncur roket. Demikian Daily Sabah melaporkan.
Diplomat top Turki itu menambahkan bahwa kelompok radikal juga akan dikeluarkan di dari zona demiliterisasi.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Warga sipil, oposisi moderat akan tetap tinggal. Gencatan senjata akan dipastikan. Jalan raya M4 dan M5 (di Suriah), yang penting untuk perdagangan, akan dibuka pada akhir tahun ini,” ujarnya.
Setelah pertemuan mereka Senin di kota resor Rusia Sochi, Presiden Recep Tayyip Erdoğan dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa Turki dan Rusia sepakat untuk membangun zona demiliterisasi 15-20 kilometer di sepanjang garis kontak antara pejuang oposisi dan pasukan rezim di Idlib sebelum 15 Oktober. (T/R11/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun