Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turki-Israel Tindaklanjuti Pengelolaan Gas Leviathan

Ali Farkhan Tsani - Ahad, 11 September 2016 - 09:55 WIB

Ahad, 11 September 2016 - 09:55 WIB

406 Views

Ankara, 9 Dzulhijjah 1437/11 September 2016 (MINA) – Turki dan Israel mulai menindaklanjuti kesepakatan kedua negara dalam pengelolaan ladang gas Leviathan, sebagai langkah baru menyusul normalisasi hubungan diplomatik kedua negara yang sempat vakum selama enam tahun terakhir.

Kantor Berita Islam MINA menurut sumber Middle East Eye awal pekan ini menyebutkan, tahun 2010 Israel menemukan ladang gas alam Leviathan, terletak di Laut Mediterania lepas pantai pendudukan Israel.

Ladang gas alam ini memiliki potensi untuk mengubah hubungan luar negeri Israel dengan negara-negara tetangga seperti Turki dan Mesir.

Potensi ladang gas raksasa Leviathan diprediksi sekitar 16 triliun kubik dengan taksiran senilai 95 miliar dolar AS (sekitar Rp1.252 triliun).

Baca Juga: Pejuang Palestina Umumkan 7 Oktober Sebagai “Hari Perlawanan”

Turki berkesempatan untuk melayani sebagai jaringan energi ke Eropa, yang juga dapat menyebabkan pengaruh lebih besar dalam kaitannya dengan kebijakan Uni Eropa di Timur Tengah dan pengaruh geo-strategis secara keseluruhan.

Dengan jalur pipa Trans-Anatolian di bawah konstruksi dari Azerbaijan dan Turki, normalisasi hubungan dengan Israel mempercepat terhadap diversifikasi pasar lebih lanjut.

Turki juga berpotensi lebih jauh dari negara-negara tetangganya seperti Mesir, Siprus dan Yunani, untuk membawa Israel bersedia melakukan transit gas melalui wilayah Turki.

Dengan kepentingan energi yang ada di Israel, Turki dilaporkan bersedia untuk memasang pembangunan pipa potensial senilai $ 2500000000 (setara Rp32.9 triliun).

Baca Juga: Israel Keluarkan Perintah Evakuasi untuk 26 Kota di Lebanon Selatan

Bagi Israel sendiri, bergabung dengan klub eksportir energi seperti Turki akan berdampak pada pengembangan dari importir energi menjadi eksportir.

Sementara Turki memperoleh jalan leluasa bagi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan membantu perjuangan Palestina umumnya. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Hezbollah Cegah Masuknya Tentara Zionis Israel ke Lebanon  

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Palestina
Timur Tengah
Palestina
MINA Millenia
Khadijah
Internasional
MINA Preneur