Bishkek, 2 Syawal 1428/26 Juni 2017 (MINA) – Yayasan Diyanet Turki telah selesai membangun “masjid terbesar di Asia Tengah” di ibukota Kyrgyzstan, Bishkek.
Pembangunan kompleks masjid dimulai pada 2012, yang dirancang sesuai dengan arsitektur Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) klasik, World News melaporkan, Senin (26/6).
Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 35 hektare (141.640 meter persegi) dengan kapasitas menampung sedikitnya 20.000 jemaah.
Tempat ibadah ini menyerupai Masjid Kocatepe Ankara yang megah dengan banyak fitur termasuk air mancur Sadirvan, bangunan-bangunan administratif, fasilitas parkir 500 mobil, ruang kursus Al-Quran, ruang konferensi, dan kafetaria.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Dua lampu gantung besar menggantung dari kubah masjid yang telah dihias dengan kerajinan tangan Ottoman.
Masjid, yang akan mengubah siluet ibu kota tersebut, dianggap sebagai yang terbesar di dalam negeri maupun di Asia Tengah.
Pengawas Konstruksi Musa Demirci mengatakan kepada Anadolu bahwa pembangunanan masjid tersebut sekarang sudah rampung.
“Kami sedang melakukan pembersihan dan pekerjaan-pekerjaan rutin saat ini, dan nantinya kami akan melakukan perencanaan lingkungan,” kata Demirci.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Hal pertama yang akan ditemui pengunjung atau peziarah saat mengunjungi masjid ini adalah kubah besar, yang berdiameter 23 meter dari dalam dan 25 meter dari luar; tingginya 37 meter, kata Demirci.
“Masjid tersebut memiliki tiga menara, masing-masing tingginya 70 meter,” ia menambahkan.
Demirci, yang telah bekerja di lokasi konstruksi sejak tahun lalu, mengatakan sekitar 70% orang yang bekerja di tempat itu adalah warga Kyrgyzstan.
Dia menyebutkan ada beberapa marmer putih khusus dari Turki yang juga digunakan pada masjid tersebut. (R11/RS1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Miraj Islamic News Agency/MINA