Ankara, MINA – Pemerintah Turki mengatakan, alasan utama penundaan pemilu Palestina adalah karena Israel tidak menanggapi seruan Otoritas Palestina untuk mengadakan pemilu di Yerusalem Timur (Al-Quds) dan tidak mengizinkan kampanye pemilu dilakukan di sana.
Dalam pernyataan pers pada Jumat (30/4), Kementerian Luar Negeri Turki meminta pemerintah Israel untuk mengakhiri “sikap menghalangi” dan beralih memfasilitasi pemilihan umum Palestina, Wafa melaporkan.
Pernyataan itu mengatakan, Turki sedih dengan berita pemilihan parlemen dan presiden Palestina yang akan diadakan untuk pertama kalinya sejak 2006 di negara itu, ditunda.
“Kami menyerukan kepada pemerintah Israel untuk memastikan bahwa pemilihan umum Palestina diadakan secepat mungkin, menghormati ketentuan Persetujuan Oslo II 1995 dan mengakhiri sikap yang menghalangi,” bunyi pernyataan itu.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
“Di sisi lain, kami berharap keputusan yang diambil untuk menunda pemilu tidak akan berdampak buruk pada proses rekonsiliasi antar-Palestina, yang sangat penting bagi negara kami, dan kami mendorong semua kelompok Palestina untuk terus bekerja menuju persatuan dan rekonsiliasi,” bunyi pernyataan itu.
Sehari sebelumnya, Kepemimpinan Palestina mengatakan, mereka tidak akan dapat mengadakan pemilihan umum dengan Yerusalem dikecualikan dari pemungutan suara.
“Kami tidak akan ikut pemilu tanpa Yerusalem yang diduduki, saya ingin pemilu di Yerusalem seperti di Tepi Barat,” kata Presiden Mahmoud Abbas dalam pidato yang disiarkan televisi. (T/RI-1/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah