Ankara, 4 Sya’ban 1437/12 Mei 2016 (MINA) – Pemerintah Turki menganggap pembicaraan damai yang dibicarakan di Jenewa menjadi sia-sia, jika serangan udara di Aleppo, Suriah terus belangsung. Ibrahim Kalyn, juru bicara Presiden Turki mengatakan pada Rabu (11/5).
“Aleppo kini berantakan dan berarti akan lebih banyak lagi kehancuran dari sekedar hilangnya kota. Jika itu berantakan, itu akan merusak harapan terakhir rakyat Suriah untuk perdamaian, kebebasan dan martabat,” ujar Ibrahim Kalyn seperti yang disebutkan Sputnik News.
Menurutnya, jika Rusia, Amerika Serikat dan PBB mau jujur dalam keinginan mereka untuk menghentikan permusuhan, mereka perlu mencegah rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad merusak harapan terakhir perdamaian. Selama pengeboman Aleppo terus berlangsung, tidak ada gunanya Perundingan Jenewa.
Putaran terakhir pembicaraan Suriah di Jenewa berlangsung 13-27 April lalu. Dalam pertemuan itu, negosiator dari kelompok oposisi utama Komite Negosiasi Tinggi (HNC/High Negotiations Committee) mundur di tengah berlangsungnya perundingan, mengingat pertempuran terus berlangsung di Suriah dan kurangnya kemajuan pada isu-isu kemanusiaan.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Suriah telah terperosok dalam perang saudara sejak 2011. Pasukan pemerintah Assad memerangi berbagai kelompok oposisi, termasuk faksi yang diduga didukung oleh Barat dan dianggap terkait teroris. (T/P4/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza