Ankara, MINA – Pemerintah Turki menyatakan kesiapannya untuk menata ulang hubungannya dengan Israel, ujar Prof Mesut Casin, Penasihat Hubungan Luar Negeri Kepresidenan.
Casin mengonfirmasi, pembicaraan bilateral dan hubungan diplomatik penuh dapat dipulihkan pada Maret 2021. Pembaharuan setelah Turki menarik duta besarnya pada tahun 2017, di tengah meningkatnya ketegangan. VoA melaporkan, Senin (21/12).
“Jika Israel datang satu langkah, Turki mungkin bisa datang dua langkah,” lanjutnya.
“Jika kita melihat lampu hijau, Turki akan membuka kedutaan lagi dan mengembalikan duta besar kita. Mungkin pada Maret, kita bisa memulihkan hubungan diplomatik penuh lagi. Kenapa tidak,” imbuhnya.
Baca Juga: Iran Ajukan Protes ke IAEA atas Ancaman Israel terhadap Situs Nuklirnya
Ia menambahkan, membangun perdamaian dan keamanan sangat penting bagi Israel dan Turki. “Setelah Mavi Marmara, kami tidak ingin terjadi kecelakaan lagi dengan Israel,” tambah Casin.
Hubungan Turki-Israel tidak pernah pulih sepenuhnya meskipun ada upaya mediasi yang intens oleh Amerika Serikat untuk membangun kembali hubungan antara dua sekutu regional utamanya.
Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel membuat Turki dan Israel menarik duta besar mereka.
Casin mengakui terpilihnya Joe Biden sebagai presiden AS sebagai pendorong upaya untuk memperbaiki hubungan. “Ada perspektif baru dengan Biden; banyak hal akan berubah,” katanya. (T/RS2/RI-1)
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang di Brussel Desak Gencatan Senjata di Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Mina Indonesia
Mina Arabic
Mina Sport
Mina Preneur