Idlib, MINA – Militer Turki terus menyebar pasukannya ke provinsi Idlib, Suriah, untuk mendirikan pos pemantau gencatan senjata sebagai bagian dari proses damai Astana, Kazakhstan.
Selama pembicaraan damai baru-baru ini di ibukota Kazakhstan, ketiga negara penjamin, Turki, Iran dan Rusia, sepakat menetapkan zona de-eskalasi di Idlib dan di beberapa bagian provinsi Aleppo, Latakia dan Hama.
Sebuah konvoi militer tiba pada Sabtu (18/11) malam di sebuah daerah pengamatan baru di sisi barat Haleppo, yang terletak di dalam zona de-eskalasi Idlib. Demikian Anadolu Agency memberitakannya yang dikutip MINA.
Elemen Angkatan Bersenjata Turki juga ditempatkan di Afrin, sebuah distrik di dekat perbatasan Turki-Suriah.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Kiriman akan berlanjut di sepanjang perbatasan Idlib-Afrin di bawah peraturan kesepakatan Astana.
Pada 12 Oktober, militer Turki mulai menyeberang ke wilayah tersebut untuk menetapkan titik pengamatan memantau gencatan senjata di zona de-eskalasi Idlib.
Sejak Maret 2015, Idlib tidak lagi berada di bawah kendali pemerintah Suriah dan daerah itu didominasi oleh kelompok oposisi militer dan organisasi bersenjata antipemerintah. (T/RI-1/RS1)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Mi’raj News Agency (MINA)