Turki Tolak Kritik Yunani Terkait Bacaan Al-Quran di Museum Hagia Sophia

Ankara, 4 Ramadhan 1437/9 Juni 2016 (MINA) – Tanju Bilgic, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri pada Rabu (8/6) menolak kritik terhadap pembacaan Al-Quran di Ayasofya () Istanbul.

Berbicara kepada Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Bilgic mengajak pemerintah Yunani untuk menunjukkan “rasa baik” dan kritikan negara tetangganya itu “tidak dapat diterima”.

Bilgic menuduh Yunani melarang Turki mengadakan pembangunan masjid di ibukotanya sendiri.

Pernyataannya itu muncul dua hari setelah Kementerian Luar Negeri Yunani mengeluarkan pernyataan keras dan mengatakan pemerintah Athena mengutuk bacaan Al-Quran yang dikumandangkan saat bulan suci Ramadhan di bekas katedral Kristen bersejarah itu.

Pernyataan Senin kementerian Yunani itu menggambarkan praktek itu sebagai “di ambang fanatisme”.

“Obsesi, di ambang fanatisme, dengan ritual Muslim di monumen warisan budaya dunia yang diketahui dan mengungkapkan kurangnya penghormatan dan hubungan dengan realitas. Selain itu, tindakan tersebut tidak kompatibel dengan masyarakat modern, demokratis dan sekuler,” kata pernyataan itu.

Hagia Sophia adalah gereja Kristen hingga Kekaisaran Ottoman (Utsmaniyyah) mengubahnya menjadi sebuah masjid ketika Istanbul ditaklukkan pada tahun 1453.

Kini telah berubah menjadi sebuah museum pada 1935 atas perintah Mustafa Kemal Ataturk, presiden pertama Republik Turki. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.