Antalya, MINA – Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, kritik Perancis terhadap Presiden Turki dalam pengusutan kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, keterlaluan.
“Menlu Perancis sudah kelewatan. Dia harus tahu bagaimana berbicara dengan seorang presiden,” tegas Mevlut Cavusoglu sambil menuding Jean-Yves Le Drian berbohong.
Pada Senin, Le Drian mengklaim bahwa Perancis tidak memiliki rekaman pembunuhan Khashoggi, dan Presiden Recep Tayyip Erdogan sedang melakukan “permainan politik” atas kasus tersebut.
Klaim itu jelas bertentangan dengan pernyataan Erdogan sebelumnya bahwa Ankara telah berbagi rekaman pembunuhan Khashoggi dengan Arab Saudi, Amerika Serikat, Jerman, Prancis, dan Inggris.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Saya tahu dinas intelijen kami sudah memberikan semua informasi, termasuk penyadapan dan transkrip, kepada intelijen Perancis sesuai permintaan mereka pada 24 Oktober,” tegas Cavusoglu.
“Kami akan mengusut kasus Khashoggi sampai akhir. Kami bekerja sama dengan semua pihak secara internasional,” kata dia lagi.
“Sementara seluruh dunia memuji sikap Turki, tuduhan Menlu Perancis sangat membingungkan. Ada apa di balik ini semua? Apakah mereka mencoba untuk menutup-nutupi pembunuhan ini?” ujar Menlu Turki.
Cavusoglu pun berjanji untuk memantau adanya kesepakatan Perancis – Saudi.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Khashoggi, kolumnis The Washington Post, berkebangsaan Arab Saudi, menghilang sejak 2 Oktober, setelah dia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul. (T/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis