Berlin, MINA – Presiden Federasi Sepak Bola Turkiye (TFF) Mehmet Buyukeksi mengutuk skorsing terhadap Merih Demiral sebanyak dua pertandingan UEFA, atas selebrasi golnya yang menunjukkan gestur salam “serigala abu-abu” dalam pertandingan melawan Austria di Piala Eropa 2024.
Dikutip dari Anadolu, Buyukeksi mengatakan, hukuman itu “tidak adil, melanggar hukum, dan tidak fair.”
“Hukuman terhadap Merih hari ini menunjukkan bahwa tindakan tersebut tidak adil, melanggar hukum, tidak fair, dan merupakan isu yang sangat politis,” kata Buyukeksi kepada wartawan di Berlin, Jumat (5/7).
“Isyarat yang dilakukan (Merih) tidak memiliki signifikansi politik dan telah melambangkan identitas Turki selama berabad-abad,” katanya.
Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem
Dia menekankan bahwa TFF telah mengambil tindakan yang diperlukan dan menyiapkan pembelaan setebal 27 halaman.
“Tetapi kami melihat bahwa keputusan telah dibuat sebelumnya dan dipublikasikan di surat kabar, bahkan sebelum pembelaan kami ditinjau,” katanya.
“Membaca pembelaan setebal 27 halaman butuh waktu berjam-jam. Mudah-mudahan besok pemain kita bisa memberikan respons terbaik di lapangan melawan Belanda di Stadion Olimpiade Berlin,” ujarnya, merujuk pada pertandingan Ahad dini hari pukul 02.00 WIB.
Pada pertandingan Selasa (2/7) yang dimenangkan Turki 2-1, Demiral mencetak dua gol.
Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar
UEFA meluncurkan penyelidikan setelah Demiral melakukan selebrasi dengan tanda serigala abu-abu di pertandingan itu.
Demiral, pemain timnas sejak 2018, telah mencetak empat gol dalam 48 pertandingan internasional.
“Salam serigala” telah menjadi simbol Serigala Abu-Abu, sebuah gerakan pemuda ultra-nasionalis di Turkiye. Kelompok ini diasosiasikan dengan fasisme, rasisme dan kekerasan, dan simbol penghormatannya dilarang di banyak negara Eropa. []
Baca Juga: Timnas Indonesia Bantai Arab Saudi 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia
Mi’raj News Agency (MINA)