New York, MINA – “Penggunaan hak veto di Dewan Keamanan PBB telah menjadi alat sewenang-wenang dan merugikan,” kata perwakilan Turkiye di PBB, Asli Guven pada Selasa.
Dikutip dari Memo, Kamis, (11/1), berbicara pada pertemuan Majelis Umum, Asli Guven, mengatakan perlunya reformasi Dewan Keamanan tidak dapat disangkal dan tidak dapat ditunda dan proses reformasi perlu mengatasi dan menghilangkan kelemahan penggunaan veto saat ini.
Hak veto dimiliki oleh megara-negara besar yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB antara lain Amerika Serikat yang paling sering memanfaatkan hak veto untuk membela kepentingannya dan sekutu-sekutunya..
“Penggunaan hak veto telah menjadi alat yang sewenang-wenang dan merugikan, dimana kebaikan bersama dikorbankan demi kepentingan individu,” kata Guven. “Tidak adanya tindakan terhadap Gaza adalah salah satu contohnya.”
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi Enam Pejabat Senior Hamas
“Mengejar kepentingan pribadi dalam badan ini tidak hanya melemahkan multilateralisme namun juga melemahkan kredibilitas seluruh sistem PBB,” tambahnya.
Dia mengatakan Dewan Keamanan tidak dapat mengadopsi satu resolusi pun mengenai Gaza selama lebih dari sebulan, meskipun ada seruan dari komunitas internasional dan jutaan orang yang turun ke jalan di seluruh dunia.
“Dan dua resolusi yang akhirnya diadopsi gagal menyerukan apa yang secara mendasar diperlukan untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza: gencatan senjata segera,” tambahnya.
Serangan pendudukan Israel ke Gaza sudah berlangsung 96 hari sejak 7 Oktober lalu. Hingga (9/1) kemarin, tercatat 23.210 syahid, dan 59.167 luka-luka. (T/B03/P1)
Baca Juga: Diveto AS, DK PBB Gagal Setujui Resolusi Gencatan Senjata Segera di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)