Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UB Halal Metrik Merupakan Upaya Pengembangan Ekosistem Halal Beretika dan Berkelanjutan

Rana Setiawan - Ahad, 21 Januari 2024 - 15:26 WIB

Ahad, 21 Januari 2024 - 15:26 WIB

13 Views

Jakarta, MINA – Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH. Ma’ruf Amin meluncurkan UB Halal Metrik, di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur pada Jumat (19/1/2024).

UB Halal merupakan sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur implementasi konsep halal/">ekosistem halal secara komprehensif baik disektor perguruan tinggi, industri, maupun pemerintahan.

Menurut Wapres KH. Ma’ruf Amin dikutip dari laman resmi Setwapres RI, pemerintah memberikan perhatian yang serius dalam pengembangan halal/">ekosistem halal yang beretika dan berkelanjutan.

Etika dan keberlanjutan ini tidak hanya mencakup pada substansi yang terkandung dalam sebuah produk, tapi juga proses bisnisnya. Oleh karena itu, masyarakat perlu diberikan literasi bahwa halal/">ekosistem halal harus mencakup keseluruhan aspek di dalamnya.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

“Dengan demikian, masyarakat luas akan semakin memahami bahwa kehalalan tidak melulu soal substansi produk, tapi juga keseluruhan proses bisnis yang diterapkan seluruh institusi/pelaku usaha dalam halal/">ekosistem halal. Beragam inisiatif Universitas Brawijaya ini juga diharapkan turut mendorong penguatan sistem jaminan produk halal, serta meningkatkan literasi dan gaya hidup halal masyarakat,” tutur Kyai Ma’ruf Amin.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, gagasan tentang etika dan keberlanjutan ini telah menjelma dalam berbagai praktik bisnis dan institusi yang diterima secara global. Untuk itu, Wapres berharap agar peluncuran UB Halal Metric pada hari ini dapat berkelanjutan agar ekosistem yang dicita-citakan dapat berjalan dengan baik ke depan.

“Begitu pula dengan kepeloporan UB Halal Metric, mesti terus dijaga agar berkesinambungan, serta diperluas untuk menarik lebih banyak partisipan dari institusi/pelaku industri halal. Kelak UB Halal Metric diharapkan menjadi rujukan nasional, bahkan global, terkait penerapan praktik-praktik berkelanjutan dan beretika dalam halal/">ekosistem halal,” paparnya.

Pada kesempatan yang sama, Wapres juga menyampaikan capaian Indonesia di level internasional dalam komitmennya mengembangkan ekosistem syariah.

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

“Terbukti posisi Indonesia saat ini kembali naik satu peringkat, menjadi urutan ketiga, dalam laporan terbaru yang dirilis DinarStandard, Dubai,” imbuh Wapres.

“Pencapaian strategis ini berkat ikhtiar dan kontribusi multipihak dalam menguatkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Ke depan, keberlanjutan pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di tanah air mesti terus kita kawal bersama,” tambahnya.

Menutup sambutannya, Wapres pun berpesan, agar dunia pendidikan termasuk UB, dapat terus memberikan pemikiran, hasil riset, dan kerja sama yang memajukan ekosistem syariah dan halal Indonesia.

“Saya menaruh harapan besar pada kampus ini, terkhusus dengan diluncurkannya UB Halal Center dan UB Halal Metric. Harapannya, UB Halal Center dapat mengambil peranan lebih besar dalam penguatan rantai nilai dan halal/">ekosistem halal di wilayah, bahkan hingga ke tingkat nasional dan global,” pungkas Wapres.

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Sebelumnya, Rektor UB Widodo menyampaikan bahwa peluncuran UB Halal Metric pada hari ini bukan hanya sebatas simbol alat ukur saja. Lebih dari itu, sebagai bentuk komitmen berbagai pihak dalam menjunjung pentingnya inovasi yang tiada henti untuk mengembangkan ekosistem syariah dan halal di Indonesia.

“Tidak hanya alat evaluasi, tapi cerminan komitmen semua untuk menjunjung tinggi praktik etis dan juga menjunjung tinggi semangat halal. Mari kolaborasi, explorasi, dan kerja sama untuk memastikan halal thayyib menjadi integral dalam industri,” tutur Widodo.

UB Halal Metric adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur implementasi konsep halal/">ekosistem halal secara komprehensif baik di sektor perguruan tinggi, industri, maupun pemerintahan. Instrumen ini melihat bagaimana sebuah ekosistem atau proses bisnis yang dijalankan pada universitas, industri, hingga pemerintah apakah sudah benar-benar sesuai dengan prinsip halalan thayyiban, dalam makna yang luas untuk kebaikan umat.

Ketua Panitia Pelaksana UB Halal Summit 2024, Ir. L Tri Wijaya, ST., MT., Ph.D. mengatakan, dalam implementasi UB halal metrik kita memfasilitasi, tidak hanya terfokus sertifikasi halal pada produk makanan seperti pada umumnya, tapi juga mengukur konsep yang lebih luas lagi dalam halal/">ekosistem halal tersebut seperti aspek Sumber Daya Manusia, Proses Bisnis yang dijalankan, hingga mitra dan penyediaan sarana pendukung lainnya.

Baca Juga: Terakreditas A, MER-C Training Center Komitmen Gelar Pelatihan Berkualitas

Dikatakan L Tri, Halal Metrik mencoba melihat bagaimana sebuah ekosistem atau proses bisnis yang dijalankan pada universitas, industri, hingga pemerintah apakah sudah benar-benar sesuai dengan prinsip halalan thayyiban, dalam makna yang luas untuk kebaikan umat.

“Nantinya setiap tahunnya, UB Halal Metrik akan mengeluarkan pemeringkatan top 10 industri, top 10 government, dan top 10 university yang concern, secara konsisten dan optimal menerapkan prinsip halal dalam proses bisnisnya. Dalam pelaksanaannya nanti untuk verifikator berasal dari tim UB halal metrik sendiri yang berkolaborasi beberapa stakeholder yang terkait serta ahli di bidang Halal,” katanya.

Pengembangan halal/">Ekosistem Halal

Peluncuran UB Halal Metrik yang telah dikembangkan untuk mengukur dan mengevaluasi kemajuan halal/">ekosistem halal pada institusi dan layanan secara berkelanjutan dan etis ini digelar bersaam dengan kegiatan Brawijaya Halal Summit 2024.

Baca Juga: Tiba di Inggris, Presiden Prabowo Hadiri Undangan Raja Charles III

Hadir pula dalam acara ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil E. Dardak, Pj. Walikota Malang Wahyu Hidayat, Jajaran Pengurus Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, dan segenap civitas academica Universitas Brawijaya.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W.S., Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, M. Nasir, Masykuri Abdillah, M. Imam Azis, Zumrotul Mukaffa dan Arif Rahmansyah Marbun, serta Tim Ahli Wapres Nurdin Tampubolon, Johan Tedja dan Farhat Brachma.

Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Widodo, M.Si., Ph.D., mengatakan, Brawijaya Halal Summit 2024 merupakan sebuah langkah penting dalam pengembangan industri halal yang berkelanjutan dan etis di Indonesia. Brawijaya Halal Summit adalah sebagai wujud komitmen Universitas Brawijaya dalam pengembangan halal/">ekosistem halal di Indonesia dan dunia.

“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi dan pengalaman antar pelaku industri halal dari berbagai negara,” ujar Prof. Widodo.

Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo

“Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi dan kreativitas dalam pengembangan produk dan layanan halal yang berkelanjutan dan etis,” imbuhnya.

UB Halal Metric akan mewadahi bagaimana industri, universitas, dan pemerintah mengaktualisasi proses halal mulai dari hulu hingga hilir dalam bisnisnya masing-masing.

Kegiatan Brawijaya Halal Summit 2024 dengan tema “Pioneering Sustainable and Ethical Practices in the Halal Ecosystem”, akan diisi oleh berbagai rangkaian acara, yaitu Diskusi Panel, Launching UB Halal Metrik dan UB Centre for Halal ecosystem serta penganugrahan UB Halal Award.

Diskusi panel ini akan menghadirkan pembicara dari UB, Thailand dan Malaysia. Prof. Irwandi Jaswir, M.Sc., Ph.D dari Halal Industry Research Centre, Universitas Islam Internasional Malaysia, Prof. Ir. Sukoso., M.Sc., Ph.D sebagai Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian Agama, dan Dr Winai Dahlan dari Halal Science Center di Chulalongkorn University, Thailand akan menjadi panelis utama untuk memberikan pandangan dari perspektif yang berbeda terkait potensi dan etika praktis dalam halal/">Ekosistem Halal.

Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah

Acara dilanjutkan dengan Penyerahan Anugerah UB Halal Award untuk industri dan pemerintah propinsi sebagai institusi dengan halal/">ekosistem halal yang dinilai baik. Selain itu, akademisi penggiat halal juga mendapatkan Halal Award.(R/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: UAR Korwil NTT Ikuti Pelatihan Water Rescue

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Indonesia
Kolom
MINA Preneur