Apa yang terjadi ketika gigi kita rusak? tentunya gigi akan mudah sakit. Atau, jika sebuah pohon diserang hama ? tentu pohon akan mati. Begitulah halnya dengan sifat Ujub yang merusak amal manusia. Pastinya kita akan rugi karenanya.
Ujub ibarat penyakit yang mematikan bagi manusia. Ia adalah penyakit bagi akal, ilmu, niat dan kemajuan ilmu. Betapa banyak ilmuwan yang telah mencapai derajat yang tinggi dalam ilmu pengetahuan, lalu dia merasa bangga dengan ilmunya sehingga dia berhenti berusaha untuk menambah ilmunya, dan akhirnya dia diungguli oleh orang lain.
Betapa banyak orang yang berakhlak mulia, lalu dia merasa bangga dengan akhlak dirinya sehingga akhirnya dia menjadi orang yang menyimpang dari akhlak mulia itu sendiri.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Oleh karena itu jangan kita merasa bangga terhadap diri kita, apa-apa yang kita peroleh meskipun itu dari keringat kita, semua itu hanya akan terjadi atas kehendak Allah SWT.
Meskipun kita punya fisik yang bagus, berakhlak baik, ilmu dan harta jangan pernah merasa bangga. Karena, Ujub akan menurunkan grafik keikhlasan dan kemuliaan yang telah kita capai di hadapan Allah.
Sahabat Ali pernah berkata, “Ujub adalah lawan kebenaran, dan penyakit bagi akal. Keburukan yang menyebabkan engkau menyesal itu lebih baik dibandingkan kebaikan yang membuatmu bangga. Barang siapa yang merasa kagum dengan pendapatnya maka dia telah sesat.”
Maka dari itu, mari kita selalu melihat diri kita, apakaha kita layak untuk bangga ? apakah kita layak untuk merasa hebat? Ingatlah, apa-apa yang kita peroleh saat ini merupakan hal sementara yang kita nikamti sebentar saja, tak ada gunannya untuk sombong dan berbangga diri,
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Lakukan semua karena Allah, Ikhlaskan karena Allah. Bismillah semua bisa kita raih dengan memperoleh pahala disisi Allah SWT.
Perbaiki Akhlaq
Sahabat Ali pernah berkata, “ Barangsiapa memperbaiki batin nya maka Allah akan memperbaiki lahirnya. Muhammad al-Baqir juga berkata, “ barangsiapa yang batinnya lebih bagus daripada lahirnya, maka ringan timbangannya.
Jangan kita menjadi orang yang lahirnya saleh, namun batinnya buruk. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah SWT memasukkan manusia ke dalam surga karena kelurusan niat dan kebersihan batin.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Maka dari itu siramlah batinkita dengan selalu menyebut Asma Allah dan selalu berdoa melaksakan perintahNya dan menjauhi larangannya. Selalulah perbaiki diri setiap saat, selalu manfaatkan waktu kita untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Luruskan Niat
Setiap mengawali langkah tanamkan dalam niat untuk hal yang baik karena Allah SWT. Al-Quran banyak memberi perhatian kepada keikhlasan niat. Niat yang ikhlas adalah syarat utama diterimanya amal.
Sebelum Allah SWT melihat perbuatan kita, Allah SWT melihat dahulu niat kita. Karena, niat adalah motivasi seseorang untuk melakukan perbuatan. Terkadang seringkali kita melakukan sesuatu tanpa berpikir tujuan dari sebuah kegiatan yang kita lakukan. Maka untuk itu, awali niat yang lurus agar kita selalu bersama Allah, Allah akan selalu menjaga dan meyaksikan kita diamanapun berada.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Allah SWT berfirman dalam Qs. Al-Bayyinah : 5 yang artinya, “ Dan Mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas dalam (menjalankan) agama dengan lurus.”
Inilah yang sering kita abaikan dalam hidup didunia ini. Tak ada yang layak kita banggakan. Maka persiapkan diri kita untuk selalu berserah diri pada Allah agar terhindar dari sifat ujub yang merusak amal kita. Walahu’alam.(T/Putri/P04/R2)
Disarikan dari berbagai sumber
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang