Pekalongan, MINA – Lembaga kemanusiaan SAR Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) se-Jawa Tengah mengadakan latihan gabungan di Pekalongan selama dua hari yang berakhir pada Ahad (10/3).
Latihan dengan materi vertical rescue dan water rescue tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan, Budi Rahardjo, AP, Sabtu kemarin.
Dalam sambutannya, Budi mengatakan bahwa Pekalongan adalah salah satu daerah tingkat bencana paling tinggi, diantaranya banjir air laut atau banjir hujan, dan bencana lainnya.
“Maka yang perlu dimiliki oleh seorang rescuer adalah mental, ilmu dan keikhlasan,” katanya saat upacara pembukaan di Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Al-Fatah, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Ia mengatakan pula, Indonesia juga terletak di Ring of Fire (Cincin Api), daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan Samudra Pasifik.
“Sehingga (kita) menyaksikan bencana yang lebih besar, seperti gempa di Lombok, tsunami di Palu dan Selat Sunda, serta kejadian lainnya,” ujar Budi.
Menurutnya, kondisi seperti itu tentu membutuhkan pelayanan SAR yang cepat, handal, aman dan terpadu. Karena itulah, UAR Jawa Tengah melakukan pelatihan gabungan tersebut untuk melatih personelnya lebih terampil.
Pelatihan diikuti 29 peserta, dari Pekalongan, Tegal, Semarang, Brebes dan juga dari Jawa Timur yakni dar Kediri dan Surabaya.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Acara Diklat berkerja sama dengan BNPB Kabupaten Pekalongan, TNI AL Pos Wonokerto, Kabupaten Pekalongan dan PMI Kabupaten Pekalongan.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala UAR Pusat. H. Bustamin Utje, Ketua PMI Kabupaten Pekalongan Arini Harimurti.(L/ABD/R01/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi