ULAMA: JIHAD SYARAT TERAKHIR MENDAPAT RAHMAT ALLAH

Kuliah Subuh Jamaah Muslimin (Hizbullah), Ahad 14 Juni 2015 di Masjid At-Taqwa, Cileungsi, Bogor. (foto:Rudi/MINA)
Jamaah Muslimin (Hizbullah)  di Masjid At-Taqwa, Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ahad (14/6). (foto:Rudi/MINA)

Bogor, 27 Sya’ban 1436/14 Juni 2015 (MINA) – Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Ustadz Wahyudi KS mengatakan, adalah syarat terakhir untuk mendapatkan rahmat Allah.

“Jihad adalah syarat terakhir untuk mendapatkan rahmat dari Allah dan merupakan puncak amal seorang mukmin,” kata Wahyudi pada kuliah subuh di Masjid At-Taqwa Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Ahad pagi (14/6).

Kuliah subuh tersebut merupakan rangkaian acara Menyambut Ramadhan yang diadakan oleh Jama’ah Muslimin (Hizbullah) tingkat pusat selama empat hari yang diselenggarakan di Kompleks Pondok Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, 11-14 Juni 2015.

Wahyudi memaparkan, Jihad adalah amalan yang dilaksanakan setelah empat tahap, yaitu berjamaah (bersatu), mendengar, taat, dan hijrah.

Adapun puncaknya hijrah, kata dia, berpindah dari syirik kepada tauhid (mengesakan Allah), dari bid’ah kepada sunnah,dan dari keburukan kepada kebaikan.

“Setelah puncaknya hijrah baru berjihad yang merupakan puncaknya amal ibadah seorang mukmin,” katanya.

Agenda kegiatan selain tabligh, diisi kegiatan lain yaitu Diskusi Panel, Bazar Sya’ban, Musabaqah Tahfidz Al-Quran, Longmarch Cinta Al-Aqsha, dan puncaknya Tabligh Akbar.

Tabligh Akbar menghadirkan beberapa ulama mancanegara dari Filipina, Thailand, dan Palestina, termasuk Duta Besar Paraguay untuk Indonesia. (L/roy/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Admin

Editor: Ali Farkhan Tsani

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0