Bandar Lampung, 28 Jumadil Awwal 1436/19 Maret 2015 (MINA) – Afrika membuka peluang dakwah bagi mubaligh Indonesia. Demikian Dr. Ahmed Abdul Malik, Ulama asal Nigeria Afrika dihadapan pengajar dan karyawan Al-Fatah di Komplek Ma’had Al-Fatah Muhajirun, Lampung, Kamis (19/3).
“Peluang dakwah di Afrika terbuka lebar bagi para mubaligh Indonesia yang ingin mendakwahkan Islam yang rahmat bagi seluruh alam, “ ujarnya.
Menurutnya, penyebar Islam di kawasan Afrika menurut sejarah adalah para Ulama’ asal Indonesia.
“Afrika mengenal Islam dari Ulama Indonesia, yang menyebarkan Islam di sana, bukan dari Arab, kita tahu Syeikh Yusuf Makasari yang membawa Islam ke Afrika Selatan, “ ungkapnya, menyebut nama syeikh yang berasal dari Makassar itu.
Baca Juga: Ketua MPR RI Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Selain itu, tambahnya, masyarakat Afrika mengenal nama Abdurrahman Mataram, Qodi Abdussalam yang di Afrika dikenal dengan gelar Tuan Guru.
“Masih banyak lagi ulama Indonesia yang mengenalkan Islam di Afrika, oleh karenanya, saya berharap dakwah ini bisa berlanjut, “ tambahnya.
Ahmed berharap, dari Ma’had Al-Fatah ini khususnya dan muslim Indonesia umumnya bisa mendakwahkan persatuan umat Islam di seluruh dunia.
“Kita harus bergerak, go international , berdakwah How to Unite Ummah, kita yang sudah mengamalkan Khilafah A’la Minhajin Nubuwwah ini harus menyebarkan Islam yang damai ke seluruh dunia, “ katanya.
Baca Juga: HGN 2024, Mendikdasmen Upayakan Kesejahteraan Guru Lewat Sertifikasi
Dia juga menambahkan, tugas umat untuk menyatakan kebenaran bahwa menegakkan khilafah dengan cara kekerasan itu tidak benar.
“Semua gerakan dengan cara kekerasan, hampir bisa dipastikan musuh Islam ada di belakangnya, “ kata Ahmed.
Dr. Ahmed hadir di Lampung dalam rangka mengunjungi Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (SQABM) Online. Ia adalah salah seorang dosen SQABM Online di Mata Kuliah Shirah Nabawiyah. Sistem online memudahkan ia mengajar meskipun berada di Malaysia.(L/K08/P2)
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun