Paris, MINA – Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) mengecam pembunuhan terhadap dua wartawan Kurdi di Abu Fas, jalan yang menghubungkan Hasaka dan Deir Ez-Zor, Suriah timur.
Wartawan Dilshan Ibash terbunuh dalam sebuah pemboman tiga mobil pada tanggal 12 Oktober. Sementara rekannya Hawker Faisal Mohammed meninggal esok harinya.
“Saya mengutuk serangan yang menewaskan wartawan Dilshan Ibash dan Hawker Faisal Mohammed bersama dengan banyak warga sipil lainnya,” kata Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova dalam sebuah pernyataan Jumat (20/10) di kantornya, Paris. Demikian Rudaw memberitakan yang dikutip MINA.
Militan Islamic State (ISIS) telah dipersalahkan atas serangan tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Kedua wartawan tersebut melaporkan tentang konflik di Suriah untuk Hawar News Agency Kurdi.
“Saya meminta semuanya untuk melindungi keamanan wartawan, hak mereka untuk melaksanakan pekerjaan mereka dan hak masyarakat untuk terus mendapat informasi, yang dapat menjadi penting dalam situasi konflik,” tambah Bokova.
Menurut Bulan Sabit Merah Kurdi, sebanyak 50 orang tewas dalam serangan bom tersebut, termasuk orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran di Deir ez-Zor dan anggota keamanan Kurdi yang dikenal bernama Asayesh.
Dilaporkan pula bahwa wartawan ketiga, Rizgar Deniz, terluka dalam ledakan tersebut.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Menurut data Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ), sedikitnya 111 wartawan terbunuh di Suriah sejak pertempuran dimulai pada 2011. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata