Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Unhas Berencana Buka Program Studi Ekonomi Digital Berbasis Syariah

Admin - Jumat, 12 Oktober 2018 - 14:14 WIB

Jumat, 12 Oktober 2018 - 14:14 WIB

2 Views ㅤ

Foto: Dody/humas Unhas

Jakarta, MINA – Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Dwia Aries Tina Pulubuhu mengusulkan adanya program studi ekonomi digital yang berbasis syariah di sejumlah universitas nasional. Unhas sendiri berencana akan membuka program studi tersebut.

Hal itu terungkap dalam acara penandatanganan Memorandum of Understandang (MoU) antara Unhas dengan Islamic Research and Training Institute (IRTI) yang disusul dengan kuliah umum dari Direktur Jenderal IRTI di lantai 2 gedung Rektorat Unhas, Kamis (11/10).

Unhas berencana membuka (program studi ekonomi syariah). Rencana tersebut masih akan digodok dan disesuikan dengan perkembangan teknologi keuangan dan ekonomi digital saat ini,” katanya.

Dwia mengaku sudah berdiskusi banyak dengan dekan, wakil dekan, dan dosen tentang pembukaan program studi ekonomi syariah yang spesifik dan sesuai dengan perkembangan teknologi digital dan informasi. Hasilnya, muncul pemikiran inovatif membuka program studi ekonomi digital berbasis syariah.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Direktur Jendral  IRTI, Humayon Dar mengatakan, industri keuangan syariah tumbuh sangat pesat dalam sistem keuangan global. Saat ini, total aset di bank syariah di berbagai negara dunia terdapat sekitar 1.6 triliun dolar AS.

“Saya pikir Indonesia akan memainkan peran yang penting. Tahun ini, Indonesia akan menduduki posisi keenam dalam indeks rangking keuangan syariah global,” katanya.

Direktur Jenderal IRTI tersebut mengungkapkan sejumlah tantangan industri keuangan syariah, di antaranya biaya transaksi yang lebih mahal, pilihan instrumen manajemen resiko yang terbatas, kerangka peraturan legal, persepsi tentang keuangan syariah, dan inklusi keuangan syariah.

Menurutnya, ke depannya industri keuangan syariah akan terus berkembang secara signifikan. Lembaga-lembaga multilateral, seperti IMF dan Bank Dunia, telah mengakui eksistensi dan peran keuangan syariah secara global, yang ditandai dengan munculnya lembaga-lembaga keuangan dan bank syariah di berbabagi negara. Malah, bank-bank konvensional turut mendirikan lembaga keuangan syariah.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

“IMF, Bank Dunia, ADB, Afrika Develoment Bank dan lembaga multilateral lainnya telah mengakui besarnya peluang keuangan syariah yang sebelumnya dianggap beresiko,” katanya.

Dalam acara penandatanganan MoU dan kuliah umum ini, Unhas memberikan penghargaan gelar “topanrita” kepada Prof Humayon Dar sebagai mitra yang sangat peduli dengan pengembangan ekonomi syariah di Unhas, serta telah mempromosikan ekonomi Islam di dunia. Ke depan, Direktur IRTI tersebut akan selalu diundang menjadi pembicara dalam Program Studi Ekonomi Syariah. (R/hnh/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

 

Rekomendasi untuk Anda

Breaking News
Ekonomi
test