Brussel, 12 Rabi’ul Akhir 1438/ 11 Januari 2017 (MINA) – Komisi Eropa bekerja sama dengan negara anggota Uni Eropa memfasilitasi pengiriman bantuan darurat ke Irak dalam upaya membantu penduduk yang terkena krisis di Mosul.
Baru-baru ini tiga pesawat tambahan yang mendarat di Irak telah membawa bantuan darurat dari Austria dan Perancis, sehingga total jumlah sembilan penerbangan difasilitasi dan dibiayai oleh Komisi Eropa.
Untuk saat ini, Austria, Jerman, Denmark, Finlandia, Perancis, Swedia, dan Norwegia telah menawarkan 266 ton (1636 meter kubik) bantuan darurat melalui Mekanisme Perlindungan Sipil Uni Eropa guna membantu warga sipil yang tergusur karena operasi militer Mosul.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
“Bantuan operasi Uni Eropa di Irak sekarang telah memberikan materi yang sangat dibutuhkan seperti tenda, selimut, genset, tentang kesehatan, lima ton obat-obatan dan peralatan medis,” kata Komisaris Bantuan Kemanusiaan dan Krisis Manajemen Christos Stylianides kepada International Islamic News Agency (IINA) yang dikutip MINA, Rabu (12/1).
Dia menambahkan, saya menerima semua saluran bantuan yang ada pada Mekanisme Perlindungan Sipil Uni Eropa. Bantuan ini dapat bermanfaat bagi warga sipil yang terjebak dan terlantar di Mosul bahkan lokasi lain yang terkena dampak konflik akibat pertempuran menghadapi kondisi mengerikan. Hal seperti ini terdapat pada Hukum Internasional Humaniter berupa peraturan perlindungan dan rasa hormat terhadap semua warga sipil baik saat ini maupun setelahnya.
Dukungan kemanusiaan dan perawatan musim dingin merupakan prioritas utama seperti bahan tambahan akan dikirim ke Irak dalam beberapa pekan mendatang. Pada 2016, bantuan materiil lebih dari 168 juta dolar AS merupakan bantuan kemanusiaan Uni Eropa ke Irak. (T/anj/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat