Brussels, MINA – Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini dan rekannya dari Yordania, Aymane Safadi, mengatakan pada hari Jumat (8/12) di Brussels bahwa mereka akan mendukung Negara Palestina dalam solusi dua negara.
“Kami pasti tidak menyerah,” kata Mogherini, dua hari setelah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Demikian Nahar Net memberitakannya yang dikutip MINA.
Dia mengatakan, Persetujuan Oslo pada tahun 1993 dan 1995 tetap menjadi tujuan.
Persetujuan Oslo bertujuan untuk mencapai sebuah perjanjian damai dan memenuhi “hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.”
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
“Solusi realistis hanya didasarkan pada solusi dua negara,” katanya.
Proses perdamaian Palestina-Israel telah mereda sejak 2014.
Mogherini menyarankan agar “Kuartet” yang bekerja dalam proses perdamaian – Uni Eropa, AS, Rusia dan PBB – “diperbesar” dengan memasukkan Yordania, Arab Saudi dan Norwegia.
Dia mengatakan gagasan tentang sebuah negara Palestina dengan ibu kota dan institusinya sendiri sangat penting untuk keamanan di kawasan tersebut, termasuk warga Israel.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Israel telah lama mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terbagi, sementara orang-orang Palestina melihat sektor timur kota Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan mereka. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu