Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uni Eropa Prihatin Atas Bentrokan dan Kekerasan di Parlemen Serbia

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - Rabu, 5 Maret 2025 - 23:51 WIB

Rabu, 5 Maret 2025 - 23:51 WIB

6 Views

Kericuhan di dalam pertemuan Parlemen Serbia, Selasa, 4 Maret 2025. (Foto: Anadolu)

Brussels, MINA – Uni Eropa menyatakan keprihatinannya atas bentrokan antaranggota parlemen di Serbia yang menimbulkan korban luka.

“Kami sangat prihatin dengan terganggunya pekerjaan parlemen dan kekerasan di parlemen Serbia. Parlemen harus menjadi tempat untuk perdebatan demokratis demi kepentingan semua warga negara, dan harus memainkan perannya sepenuhnya,” kata Komisaris Perluasan Uni Eropa Marta Kos dalam unggahannya di X pada Rabu (5/3). Anadolu melaporkan.

Kos menyatakan bahwa perkembangan terkini di Serbia yang menargetkan organisasi masyarakat sipil sangat mengkhawatirkan.

“Kami secara konsisten menyerukan de-eskalasi ketegangan, dengan menetapkan kondisi untuk dialog inklusif yang melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk aktor politik, lembaga, dan anggota masyarakat sipil untuk menangani reformasi yang diperlukan bagi masa depan Serbia di Uni Eropa,” katanya.

Baca Juga: Myanmar Heningkan Cipta Satu Menit, Kenang 2.000 Korban Jiwa Gempa  

Tiga anggota parlemen terluka pada Selasa (4/3) selama bentrokan antara oposisi dan anggota partai yang berkuasa di parlemen Serbia, menurut Radio Televisi Serbia (RTS).

Presiden Parlemen Ana Brnabic mengatakan, seorang anggota parlemen yang sedang hamil delapan bulan terluka, yang lainnya menderita luka serius setelah disemprot merica dan dipukul dengan botol.

Anggota parlemen lainnya, yang diduga terkena granat kejut, mengalami stroke dan berada dalam kondisi kritis.

Ketegangan meningkat ketika anggota parlemen oposisi berusaha mendekati Brnabic, tetapi dihentikan oleh keamanan, setelah pengesahan agenda selama sesi untuk membahas pengunduran diri Perdana Menteri Milos Vucevic dan undang-undang tentang pendidikan tinggi.

Baca Juga: Yunani dan Israel Bahas Hubungan Militer di tengah Berlangsungnya Genosida di Gaza

Anggota oposisi kemudian menyalakan flare dan melemparkan bom asap, memenuhi aula pertemuan dengan asap merah, hitam, dan putih. Sementara anggota parlemen melemparkan botol air dan karton telur serta menggunakan semprotan merica, yang menyebabkan kekacauan lebih lanjut.

Dua anggota parlemen dilaporkan mengajukan pengunduran diri mereka setelah insiden tersebut. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Tunjuk Direktur Baru Shin Bet

Rekomendasi untuk Anda