Brussels, MINA – Uni Eropa menyatakan keprihatinannya atas bentrokan antaranggota parlemen di Serbia yang menimbulkan korban luka.
“Kami sangat prihatin dengan terganggunya pekerjaan parlemen dan kekerasan di parlemen Serbia. Parlemen harus menjadi tempat untuk perdebatan demokratis demi kepentingan semua warga negara, dan harus memainkan perannya sepenuhnya,” kata Komisaris Perluasan Uni Eropa Marta Kos dalam unggahannya di X pada Rabu (5/3). Anadolu melaporkan.
Kos menyatakan bahwa perkembangan terkini di Serbia yang menargetkan organisasi masyarakat sipil sangat mengkhawatirkan.
“Kami secara konsisten menyerukan de-eskalasi ketegangan, dengan menetapkan kondisi untuk dialog inklusif yang melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk aktor politik, lembaga, dan anggota masyarakat sipil untuk menangani reformasi yang diperlukan bagi masa depan Serbia di Uni Eropa,” katanya.
Baca Juga: Pengadilan Iran Putuskan AS Harus Bayar Ganti Rugi Pasien Talasemia $12,615 Miliar
Tiga anggota parlemen terluka pada Selasa (4/3) selama bentrokan antara oposisi dan anggota partai yang berkuasa di parlemen Serbia, menurut Radio Televisi Serbia (RTS).
Presiden Parlemen Ana Brnabic mengatakan, seorang anggota parlemen yang sedang hamil delapan bulan terluka, yang lainnya menderita luka serius setelah disemprot merica dan dipukul dengan botol.
Anggota parlemen lainnya, yang diduga terkena granat kejut, mengalami stroke dan berada dalam kondisi kritis.
Ketegangan meningkat ketika anggota parlemen oposisi berusaha mendekati Brnabic, tetapi dihentikan oleh keamanan, setelah pengesahan agenda selama sesi untuk membahas pengunduran diri Perdana Menteri Milos Vucevic dan undang-undang tentang pendidikan tinggi.
Baca Juga: Trump Ancam Potong Dana untuk Perguruan Tinggi Jika Izinkan Unjuk Rasa Dukung Gaza
Anggota oposisi kemudian menyalakan flare dan melemparkan bom asap, memenuhi aula pertemuan dengan asap merah, hitam, dan putih. Sementara anggota parlemen melemparkan botol air dan karton telur serta menggunakan semprotan merica, yang menyebabkan kekacauan lebih lanjut.
Dua anggota parlemen dilaporkan mengajukan pengunduran diri mereka setelah insiden tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: J&K Hentikan Penurunan Budidaya Saffron, Rencanakan Perluasan