Kairo, MINA – Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Cairo sepakat proses pembelajaran untuk Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua pada tahun ajaran 2020/2021 dilakukan secara tatap muka dan daring sesuai kebijakan pihak Al-Azhar.
Namun, untuk dosen yang mengajar, karena pandemi Covid-19, tidak mesti harus mendatangkan dosen dari Indonesia, isa diampu oleh mahasiswa program doktoral (S3) yang sedang menempuh kuliah di Mesir. Demikian keterangan yang diterima MINA, Senin (26/10).
Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan yang dilakukan di ruang kerja Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar pada hari Ahad (25/10). Turut hadir dalam pertemuan ini Prof. Dr. Ayman Al-A’sur Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan serta staf Kantor Atdikbud KBRI Cairo.
Bambang Suryadi Atdikbud KBRI Cairo menyampaikan, dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan, di masa pandemi Covid-19 ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI belum bisa mengirim dosen ke Al-Azhar.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Supaya kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung, Atdikbud mengusulkan supaya pembelajaran bahasa Indonesia di Al-Azhar dapat melibatkan pengajar lokal BIPA, yaitu para mahasiswa program doktoral (S3) Indonesia yang sedang menempuh studi di Mesir.
Untuk sementara waktu, tambah Atdikbud, ada dua mahasiswa yang akan dilibatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Mereka adalah Indra Gunawan, MA dan Mufid Masngudi MA. Keduanya telah memiliki pengalaman mengajar BIPA di Mesir sejak tahun 2011.
Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar dapat menerima alasan dan pertimbangan mengapa tidak ada dosen yang dikirim dari Indonesia. Namun demikian, meskipun sudah disepakati bersama, pihak KBRI Cairo diminta untuk mengirim surat secara resmi ke pimpinan Fakultas Bahasa dan Terjemah Universitas Al-Azhar.
Pada kesempatan tersebut Atdikbud KBRI Cairo juga menyerahkan buku ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing kepada Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah. Masing-masing satu eksemplar sebagai sampel. Buku tersebut akan dibagikan secara gratis kepada mahasiswa.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
“Saya sangat berterima kasih jika buku ini dibagikan secara gratis kepada mahasiswa. Dengan demikian tidak akan membebani para mahasiswa yang belajar Bahasa Indonesia”, ucap Prof. Dr. Muhammad Izzat Sa’id Ghazi Dekan Fakultas Bahasa dan Terjemah seraya menerima buku dimaksud dari Atdikbud KBRI Cairo.
Sebagaimana diketahui, perkuliahan di Al-Azhar telah dimulai pada tanggal 17 Oktober 2020. Jadwal perkuliahan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua dijadwalkan pada hari Sabtu dan Selasa setiap hari Ahad. Jumlah mahasiswa tingkat II sebanyak 12 orang, sedangkan untuk tingkat I masih dalam proses penataran.
Menurut Prof. Dr. Muhammad Izzat Sa’id Ghazi pada tahun akademik 2020/2021 ini jumlah mahasiswa baru yang mendaftar di Fakultas Bahasa dan Terjemah sebanyak 217 orang. Mereka terbagi ke berbagai Program Studi Bahasa Asing seperti Bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, Ibrani, Peria, Turki, Bahasa-Bahasa Afrika, Urdu, China, Yunani, dan Itali.
Mahasiswa yang akan mengambil Bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua akan ditetapkan oleh pihak Fakultas Bahasa dan Terjemah.(R/R1/P1)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Roma Sitio Raih Gelar Doktor dari Riset Jeruk Nipis