Oleh Elia Wahyuningsih, Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
UNILA (Universitas Lampung) merupakan universitas kebanggaan masyarakat provinsi Lampung dan menjadi universitas bergengsi di Indonesia karena telah menduduki posisi ke-18 universitas terbaik di Indonesia sebagaimana rilis resmi yang dikeluarkan Kemenristekdikti pada 2018.
Misi UNILA ke depan adalah menjadi Sepuluh Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia pada tahun 2025. Dengan misi tersebut membuat UNILA semakin semangat dan gencar untuk meningkatkandiri, mulai dari hal terkecil, seperti kebersihan selokan kampus sampai hal terbesar, yaitu penataan arsitektur bangunan yang ada di kompleks UNILA.
Tidak hanya sarana dan infrastruktur yang dibenahi oleh UNILA. Ada hal menarik yang dimiliki UNILA yang tidak dimiliki oleh kampus lain, yakni adanya lembaga yang mengurus mahasiswa/i penghafal Al-Quran yang mau meneruskan hafalan mereka. Lembaga tersebut bernama MPQ (Mahasiswa Penghafal Qur’an) yang dipimpin langsung oleh Pembina Masjid Al-Wasi’i yakni Prof. Karomani selaku wakil Rektor UNILA III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-17] Berbuat Baik pada Segala Sesuatu
“Ya, jadi kami memberikan fasilitas bagi mahasiswa/i penghafal Al-Quran yang ada di UNILA. Kemudian, kami berharap agar seluruh mahasiswa/i UNILA menjadi penghafal Qur’an agar kampus kita selalu diberi kedamaian dan keberkahan oleh Sang Pencipta. Aamiin ” ujarnya saat kukaih umum di masjid Al-Wasii, pada acara buka bersama Ramadhan 1439 lalu.
Kegiatan MPQ dibuka bersamaan pada saat PMBU (Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas). Di sini mahasiswa terlebih dahulu mendaftarkan diri dengan mengisi formulir online yang telah di bagikan lewat media sosial resmi UNILA. Selain melalui media sosial, panitia juga membagikan selebaran formulir kegiatan MPQ secara manual kepada Mahasiswa Baru saat PMBU di kampus untuk mengantisipasi apabila ada mahasiswa yang tidak mendapat informasi secara on-line.
Proses Kegiatan Belajar MPQ
Dua hari setelah pendaftaran mahasiswa baru, mereka akan di tes tahsin dan hafalan mereka oleh ustaz dan ustazah yang membimbing kegiatan MPQ. Tujuannya supaya lebih mudah menempatkan kelas yang cocok untuk mulai menghafal Al-Quran. Kemudian mahasiswa di berikan waktu selama satu bulan untuk menghafal minimal satu juz lalu di setorkan secara bertahap pada mentor yang terjadwal setiap hari Senin.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-16] Jangan Marah
Setelah menempuh hafalan selama dua bulan, takmir Masjid Al-Wasi’i mengadakan kegiatan khusus untuk mahasiswa penghafal Qur’an yaitu malam bimbingan zikir (mabit) selama dua hari satu malam. Seluruh mahasiswa penghafal Qur’an yang ada di UNILA diharuskan mengikuti acara ini. Kegiatan tersebut yakni berupa muroja’ah (mengulang hafalan) atas seluruh hafalan yang telah diperoleh, kemudian disetorkan kepada para mentor untuk dibenahi bagian-bagian dari hafalan yang kurang tepat.
Nah, ini nih yang ditunggu-tunggu oleh para peserta MPQ yaitu acara wisuda Tahfidz Al-Quran yang diadakan sekali dalam satu tahun. Wisuda ini diadakan khusus untuk mahasiswa yang telah mencapai hafalan 30 Juz. Panitia pelaksana acara ini mengundang para orang tua para penghafal Al-Quran sebagai wujud penghormatan UNILA kepada mereka yang telah membesarkan dan mengasuh generasi pelurus negeri ini dengan hafalannya. Tak hanya itu, semua warga UNILA pun diundang dalam acara ini. Hampir seluruh tamu undangan menagis terharu karena bisa menyaksikan prosesi wisuda MPQ. Banyak dari mereka para orang tua dan mahasiswa yang tergugah hatinya supaya semakin dekat dengan Al-Qur’an sehingga menjadi manusia yang sempurna (insan kamil).
“Saya merasa terharu, sedih dan sekaligus senang karena bisa melihat para penghafal Al-Quran di kampus yang universal ini. Sudah sampai umur sekarang, saya belum bisa menghafal sampai 30 Juz seperti mereka, padahal kita diberikan waktu yang sama oleh Allah SWT. “ ujar Anggi Andriyani, mahasiswa Pendidikan ekonomi 2016 yang menyaksikan prosesi wisuda MPQ.
“Ini adalah acara besar yang insyaaAllah penuh rahmat. Maka dari itu kami mengundang seluruh warga UNILA supaya bisa mendapatkan rahmat dari acara ini” ujar Rifki Maulana, mahasiswa Akuntansi 2015 selaku Ketua Pelaksana Wisuda Akbar.
Baca Juga: Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya
“Sampai sekarang UNILA telah memiliki 45 mahasiswa penghafal Qur’an yang mumtaz 30 Juz dan 50 Mahasiswa Penghafal Qur’an yang sedang belajar di Masjid Al-Wasi’i. Target kami pada tahun 2018 ada 100 Mahasiswa/i yang muroja’ah hafalan Qur’an di MPQ” ujar Hasan Basri, Lc. Salah satu ustaz yang membimbing hafalan Qur’an di MPQ.
Penulis sendiri saat ini sedang menekuni program di MPQ di tengah kesibukan dan tugas yang menggunung sebagai mahasiswa Fakultas Ekonomi tahun angkatan 2016. Harapan kami semoga suatu hari nanti, saya dapat merasakan wisuda setelah menyelesaikan 30 juz dan ingin melihat Bapak-Ibu kami bahagia dan bangga dengan prestasi yang kami raih. (Izmi/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-15] Berkata yang Baik, Memuliakan Tamu, dan Tetangga
Baca Juga: Masih Adakah yang Membela Kejahatan Netanyahu?
Baca Juga: Catatan 47 Tahun Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina