Meulaboh, 28 Jumadil Awwal 1438/ 26 Februari 2017 (MINA) – Universitas Teuku Umar (UTU) menjalin kerjasama dengan Institut Francais Indonesia (IFI) Kedutaan Besar Perancis di Indonesia untuk mendirikan Pusat Bahasa Perancis melalui penandatangan Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan dilakukan masing-masing oleh Atase Kerjasama Bidang Bahasa Kedutaan Besar Francis, Francois Roland-Gosselin dan Rektor UTU, Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf, SE, MBA, dalam sebuah acara di UTU, Meulaboh, Aceh Barat, Kamis 22/2.
” Bahasa merupakan alat untuk mempersatukan bangsa-bangsa,” kata Wakil Rektor I UTU Dr. Alfizar.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ia menambahkan, bahasa ini mempererat kesatuan kita dengan peningkatan hubungan emosional, bahasa juga bisa mempersatukan seluruh suku bangsa dan etnik. Bahasa Perancis ini juga merupakan bahasa yang sangat romantis.
Pada kesempatan yang sama juga Rektor UTU Prof. Dr. Jasman J. Ma’ruf, SE, MBA menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Atase Kerjasama Bidang Bahasa Kedutaan Besar Perancis yang sudah mempercayakan UTU untuk membuka laboratorium Pusat Bahasa Perancis di UTU.
“Dengan menguasai Bahasa berarti akan mempermudah untuk mengusai ilmu pengetahuan,” katanya.
“Karena dengan Bahasalah kita mendapatkan berbagai macam referensi ilmu pengetahuan. Jadi kita beruntung sekali mendapat kepercayaan dari Kedutaan Perancis yang telah membantu kita mendirikan laboratorium Pusat Bahasa Perancis, oleh karena itu kita memberikan apresisasi yang tinggi kepada kedutaan perancis khususnya kepada Kedutaan Besar Perancis,” kata Prof. Jasman.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Kita berharap Pusat Bahasa Perancis ini bisa berkembang dengan baik di UTU ini, karena dengan adanya Lab, bahasa ini akan memberikan kemampuan Bahasa Perancis bagi dosen dan mahasiswa UTU untuk memperoleh kesempatan beasiswa untuk melanjutkan studi program master dan doktor di luar negeri, terutama di Eropa,” tambahnya.
Sementara itu Atase Kerjasama Bidang Bahasa Kedutaan Besar Francis, Francois Roland-Gosselin juga mengapresiasi kerjasama itu, ” ini bisa menjadi tanda bahwa ada kemajuan dalam peningkatkan hubungan antara Perancis dan Indonesia khususnya di bidang pengembangan Bahasa Perancis dan ini juga dapat menjadi jembatan penguat dialog budaya antara Indonesia dan Perancis melalui Bahasa,”
Menurut Roland, keputusan Rektor UTU membuka Pusat Bahasa ini merupakan keputusan yang tepat karena dengan itu akan membuka jalan baru dan berkontribusi bagi perekonomian lokal dan keadaan sosial di wilayah Aceh dan juga dapat membuka peluang besar untuk program layanan teknologi, pertukaran informasi dan juga pertukaran SDM antara Perancis dan Indonesia.
” Mahasiswa UTU juga dapat berkesempatan besar untuk memperoleh beasiswa melanjutkan studi dengan program double degree dan juga magang,” katanya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
“Tidak hanya untuk pertukaran pelajar saja namun juga untuk kesempatan mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan besar Perancis yang ada di Indonesia seperti Total, Alstom, Lafarge, AXA, Lorial dan dibidang parawisata ada Accor dan lain-lain,” tegasnya.
Pada kegiatan tersebut turut hadir Wakil Atase Kerjasama Bidang Bahasa Kedutaan Besar Francis Kartika Moulia, Kadis Parawisata Aceh Barat Drs. Muslim Raden, M.Si, Wakil Rektor I UTU Dr. Alfizar, DAA, Kabag dan Kasubbag di Lingkup UTU serta para dosen, staf dan mahasiswa Universitas Teuku Umar. (T/R12/P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia