Untuk Pertama Kalinya, Lebaran Betawi Digelar di Lapangan Monas

Jakarta, MINA – Pemprov. DKI Jakarta bersama Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menggelar Lebaran Betawi ke-12 di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, selama tiga hari sejak Jumat (19/7) hingga Ahad (21/7).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir di hari ketiga penyelenggaraan Lebaran Betawi, Ahad.

Acara dimeriahkan dengan sejumlah kesenian asli Betawi dan luar Betawi seperti Abang-None, Ondel-ondel hingga Barongsai.

Selain itu, sejumlah makanan khas Betawi seperti Kerak Telor, Asinan Betawi, hingga Putu Mayang juga dihidangkan.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Lebaran Betawi rutin digelar Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 2008, di mana Lebaran Betawi ke-1 digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu 18 Oktober 2008.

Penyelenggaraan Lebaran Betawi diharapkan dapat menjaga tradisi dan membumikan kembali budaya Betawi seusai Perayaan Idul Fitri.

Pada Lebaran Betawi 2019 kali ini, tema yang diusung adalah “Dengan Budaye Kite Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Indonesia”.

Ketua Umum Bamus Betawi Haji Lulung Lunggana dalam sambutannya di depan ribuan masyarakat Betawi yang hadir mengatakan bahwa untuk pertama kalinya, Lebaran Betawi bisa digelar Lapangan Monas.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

“Alhamdulillah, kita berterima kasih kepada Bapak Gubernur Anies Baswedan yang telah mengizinkan kita semua untuk menggelar Lebaran Betawi di Lapangan Monas. Ini adalah untuk pertama kalinya selama 12 kali kesempatan,” katanya.

Menurut Haji Lulung, Lapangan Monas menjadi tempat yang cocok untuk menggelar Lebaran Betawi. Sebab, tidak ada tempat lain yang bisa menampung ribuan masyarakat Betawi untuk berkumpul bersama.

Selain bekerja sama menggelar Lebaran Betawi, Bamus Betawi juga berencana menggandeng Pemrpov DKI Jakarta untuk menggelar dan menghidupkan taklim-taklim di seluruh wilayah Jakarta.

“Dalam beberapa waktu mendatang, kita akan membentuk majelis-majelis taklim di tingkat kecamatan, di 44 tingkat kecamatan,” katanya. (L/R06/P1)

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Mi’raj News Agency (MINA)