Derna, MINA – Operasi bantuan sedang berlangsung di Libya timur pada Kamis (14/9) di tengah kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas akibat banjir bandang sebesar tsunami bisa mencapai lebih dari 20.000 orang, sementara di Derna sudah sudah mencapai 11.300 jiwa.
Gelombang besar air badai meledakkan dua bendungan di hulu pada Ahad malam (10/9) dan menjadikan kota Derna gurun apokaliptik di mana seluruh blok kota dan jumlah orang yang tak terhitung jumlahnya tersapu ke Laut Mediterania.
Dikutip dari Arab News, bantuan telah dikirim atau dijanjikan oleh negara-negara regional, termasuk Arab Saudi, Aljazair, Mesir, Yordania, Kuwait, Qatar, Tunisia, Turki, dan UEA.
Amerika juga berjanji untuk membantu, dan di Eropa, upaya bantuan tersebut juga diikuti oleh Inggris, Finlandia, Perancis, Jerman, Italia dan Rumania.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Walikota Derna Abdulmenam Al-Ghaithi mengatakan, kematian di kota itu bisa mencapai 20.000 orang, berdasarkan tingkat kerusakan yang terjadi.
Jumlah korban tewas di Derna kini mencapai 11.300 orang, di saat upaya pencarian terus dilakukan menyusul banjir besar dari jebolnya dua bendungan akibat hujan lebat.
Marie El-Drese, sekretaris jenderal Bulan Sabit Merah Libya, mengatakan bahwa 10.100 orang lainnya dilaporkan hilang.
Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan, jumlah korban jiwa yang besar bisa dihindari jika Libya, negara yang gagal selama lebih dari satu dekade, memiliki badan cuaca yang berfungsi.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
“Mereka bisa saja mengeluarkan peringatan,” kata Sekretaris Jenderal Petteri Taalashe. “Otoritas manajemen darurat akan mampu melakukan evakuasi masyarakat. Dan kita bisa menghindari sebagian besar korban jiwa.”
WMO mengatakan pada awal pekan ini bahwa Pusat Meteorologi Nasional telah mengeluarkan peringatan 72 jam sebelum banjir, memberitahukan semua otoritas pemerintah melalui email dan media.
Daniel, badai Mediterania yang sangat kuat, menyebabkan banjir mematikan di kota-kota di Libya timur, tetapi yang paling parah terkena dampaknya adalah Derna. Saat badai menghantam pantai pada Ahad malam, warga mengatakan mereka mendengar ledakan keras ketika dua bendungan di luar kota runtuh.
Air banjir mengalir ke Wadi Derna, sebuah lembah yang membelah kota, menghancurkan bangunan-bangunan dan menghanyutkan orang-orang ke laut. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Presiden Afsel Minta Dunia Tekan Israel Hentikan Serangan di Gaza