Tripoli, MINA – Korban tewas akibat banjir dahsyat yang disebabkan oleh Badai Daniel di Libya telah meningkat menjadi 6.000 orang, kata seorang pejabat pemerintah persatuan pada Rabu (13/9).
Berbicara kepada Anadolu, Saadeddin Abdul Wakil, Wakil Sekretaris Kementerian Kesehatan pemerintah persatuan, mengatakan, jumlah korban tewas melonjak melewati 6.000 orang, sementara ribuan orang masih hilang.
“Jumlah korban tewas masih dianggap sementara, dan ini adalah statistik untuk seluruh wilayah yang terkena dampak banjir. Kota Derna mencatat jumlah terbesar,” katanya, khawatir jumlah korban tewas akan bertambah dalam beberapa jam mendatang.
Rumah sakit pemerintah di daerah yang terkena dampak hampir tidak beroperasi, kata Wakil, seraya menambahkan bahwa upaya sedang dilakukan untuk mengembalikan 10 rumah sakit dan 20 pusat kesehatan agar dapat beroperasi kembali.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah pada hari Senin menyebutkan jumlah orang hilang akibat banjir sekitar 10.000 orang.
Hujan deras akibat topan dahsyat melanda beberapa daerah pada hari Ahad (10/9) di Libya timur, terutama Benghazi, Al Bayda dan Al-Marj, serta Soussa dan Derna. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia