Padang, MINA – Kepala Kantor SAR Kota Padang, Sumbar, Abdul Malik, Selasa (5/12) melaporkan korban pendaki Gunung Marapi yang meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi kian bertambah sebanyak 22 orang.
“Sementara satu orang masih belum ditemukan. Update informasi erupsi Gunung Marapi, sembilan dari 10 orang yang dilaporkan tadi siang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan saat ini dalam proses evakuasi,” ujar Abdul Malik.
“Satu orang dalam pencarian,” tambahnya. Sebelumnya 13 pendaki tewas telah ditemukan dan dievakuasi ke rumah sakit.
Sebelumnya, Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus pada Ahad (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Meletusnya gunung api berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.
Sebelumnya, Gunung Marapi di wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus pada Ahad (3/12) sekitar pukul 14.54 WIB.
Meletusnya gunung api berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.
Imbas erupsi tersebut, hujan abu dilaporkan terjadi di wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dengan intensitas tinggi hingga membuat suasana menjadi sangat pekat dan gelap.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Kantor SAR Kota Padang mencatat ada 75 pendaki yang berada di Gunung Marapi, Sumatera Barat saat terjadi erupsi. Sebanyak 52 pendaki di antaranya ditemukan dalam keadaan selamat dan telah dievakuasi. (R/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak