Tel Aviv, MINA – Beberapa hari usai Aston Villa Inggris melarang kedatangan fans Maccabi Tel Aviv ke markas mereka di laga Liga Europa bulan depan, suporter garis keras Israel itu justru rusuh dan bentrok di kotanya sendiri pada Ahad (19/10) malam.
Derby panas antara Hapoel Tel Aviv dan Maccabi Tel Aviv resmi dibatalkan setelah kerusuhan besar pecah di dalam dan luar Stadion Bloomfield.
Polisi Israel menyatakan laga dibatalkan karena adanya risiko terhadap nyawa manusia.
Laga yang seharusnya menjadi derby pertama dalam lebih dari setahun itu, berubah menjadi kekacauan.
Baca Juga: Liverpool Dibantai Palace di Kandang, Kekalahan Piala Liga Terburuk di Anfield Sejak 1934
Ribuan suporter menyalakan kembang api, melempar flare, dan terlibat bentrok dengan aparat keamanan.
Polisi melaporkan sedikitnya 12 warga sipil dan 3 petugas terluka, sementara 9 orang ditangkap dan 16 lainnya ditahan untuk dimintai keterangan.
“Puluhan granat asap dan perangkat piroteknik dilemparkan. Ini bukan pertandingan sepak bola, ini kerusuhan publik yang berbahaya,” tegas juru bicara kepolisian Tel Aviv dilansir dari Daily Mail.
Kerusuhan dimulai beberapa saat sebelum kick-off, ketika kedua kelompok suporter saling lempar benda dari tribune.
Baca Juga: Tiga Pelatih Eropa Berminat Tangani Timnas Indonesia Usai Kepergian Kluivert
Kekacauan ini menambah citra buruk suporter Israel, terutama setelah keputusan kontroversial di Inggris yang melarang kehadiran fans Maccabi Tel Aviv pada laga Eropa tanggal 6 November.
Keputusan itu bahkan memicu reaksi politik di Inggris. Perdana Menteri Keir Starmer menilai larangan Aston Villa salah arah.
Meski begitu, polisi West Midlands Inggris membela keputusan Aston Villa dengan mengacu pada insiden kekerasan antara suporter Maccabi dan Ajax di Amsterdam pada 2024. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Usai Pecat Tudor, Pelatih Sementara Bawa Juventus Akhiri 8 Pertandingan Tanpa Kemenangan
















Mina Indonesia
Mina Arabic