Yerusalem, MINA – Uskup Agung Patriarkat Ortodoks Yunani di Yerusalem Atallah Hanna mengatakan, tekanan AS terhadap Palestina yang mencapai puncaknya dalam serangkaian keputusan “opresif” terbaru yang bertujuan untuk membubarkan Palestina tidak akan mencapai harapan Israel.
“Presiden Amerika Donald Trump telah membuat evaluasi yang salah ketika dia berpikir penyebab Palestina akan dijual dalam lelang dan itu mungkin untuk menghapus hak untuk kembali. Ini gila,” kata Hanna.
Hanna menyatakan, kesepakatan abad ini tidak akan berlalu dengan mengorbankan orang-orang Palestina. Setelah 25 tahun perundingan perdamaian yang tidak masuk akal, warga Palestina menjadi semakin sadar akan bahaya persekongkolan yang direncanakan untuk membubarkan perjuangan mereka. Demikian MEMO melaporkan dikutip MINA.
“Bukan presiden AS atau sekutunya yang memutuskan nasib orang Palestina. Tidak ada kekuatan politik di dunia yang mampu menghapus eksistensi kita atau menghapus Palestina dari peta. Orang-orang Palestina tidak pernah mengizinkan siapa pun untuk mengakui atau menjual hak-hak mereka,” katanya.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Dia menekankan bahwa rakyat Palestina berpegang teguh pada hak-hak dan prinsip-prinsip mereka, serta Yerusalem sebagai ibu kota dan hak untuk kembali.
“Orang-orang Palestina harus bersatu dalam situasi yang rumit ini dan harus lebih bijaksana dan lebih kredibel dan patuh pada tanah yang diberkati ini,” tambahnya.
Hanna menyeru orang-orang Arab untuk mengakui bahwa musuh sejati mereka adalah orang yang tinggal di Gedung Putih dan mereka harus mengakui bahwa Zionisme yang menindas adalah alat yang digunakan untuk menyebarkan proyek kolonial di dunia Arab. (T/hnh/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi