Cikampek, MINA – Ulama kharismatik, Ustadz Abul Hidayat Saerodji menyatakan, misi hijrah yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam adalah untuk mewujudkan ummatan wahidah (umat yang satu).
“Misi utama para nabi, termasuk Nabi Muhammad adalah menyatukan umat, ummatan wahidah,” seru Ust Ahi, sapaan akrabnya dalam acara tabligh akbar dan gebyar Muharram 1445 H di pondok Pesantren Al-Fatah cabang Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Ahad (30/7).
Dengan persatuan umat di kota Madinah, wilayah itu kemudian menjadi kota yang maju, mulia masyarakatnya, menjadi contoh peradaban umat manusia yang maju, dan diakui oleh para ilmuwan dunia.
Madinah (Yatsib) yang dulu pendudknya saling bermusuhan, setelah hijrahnya Rasulullah, mereka kemudian bersatu, dan jadilah Madinatul Munawarah, kota yang maju, disinari dengan cahaya Islam yang terang benderang.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
Ust Ahi yang juga merupakan pembina jaringan Ponpes Al-Fatah itu menegaskan, cahaya Islam di Madinah berhasil menembus lorong-lorong kegelapan peradaban manusia, dan kemudian menyinarinya dengan cahaya Isam yang sempurna.
Meskipun orang-orang Kafir tidak menyukai Islam dna berusaha memadamkan cahayanya, namun Allah justru menyempurnakan cahayanya, hingga ke seluruh penjuru dunia.
Tabligh akbar dan gebyar Muharram kali ini bertema “Dengan Semangat Hijrah Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Kesatuan Umat Menuju Pembebasan Masjidil Aqsha.”(L/P2/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa