Cilacap, MINA – Ali Farkhan Tsani biasa disapa Ustadz Afta menyampaikan pesan agar lulusan pesantren terus melanjutkan studi perguruan tinggi hingga meraih gelar doktor.
“Berbagai disiplin ilmu bisa dipilih, mulai dari jurusan pendidikan, eksakta, ekonomi, keagamaan hingga komunikasi,” ujar Afta, dosen STAI Al-Fatah Bogor itu, pada pembekalan Wawasan Perguruan Tinggi dan Perjuangan Islam di depan santri-santri kelas III Madrasah Aliyah Al-Fatah Maos, Cilacap, Jateng, Jumat sore (30/3/2018).
Ia berharap lulusan pesantren dapat berkiprah lebih luas lagi di tengah masyarakat dunia dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
Terlebih, lanjutnya, pada era teknologi informasi dan komunikasi saat ini memerlukan lulusan pesantren yang memang sudah memiliki bekal Al-Quran dan aqidah yang mantap.
Baca Juga: RISKA Ajak Sisterfillah Semangat Hadapi Ujian Hidup
Menghadapi era “dakwah jaman now” Afta yang juga Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency) mengarahkan lulusan pesantren untuk menekuni disiplin ilmu dan kompetensi bidang komunikasi.
“Sekarang era dakwah media online, media sosial, dalam jangkauan internasional, perlu insan-insan muda terutama lulusan pesantren, yang akan mensyiarkan dakwah Islam ke mancanegara,” ujarnya.
Kesempatan itu akan didapatkan dalam perkuliahan komunikasi di STAI Al-Fatah, Cileungsi, Kabuoaten Bogor, lanjutnya.
Ia menekankan pentingnya perguruan tinggi di Al-Jama’ah tersebut.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Mahasiswa STAI Jurusan Komunikasi akan mendapatkan bekal ilmu dan praktik terkait bidang jurnalistik, penyiaran radio dan tv, public relation, public speaking dan fiqhud dakwah. Juga pembekalan tambahan bidang manajemen, marketing dan wawasan global dunia Islam.
“Apalagi dalam perjuangan pembebasan Al-Aqsha dan dakwah ke luar negeri melalui media, sangat diperlukan sarjana-sarjana handal di bidang komunikasi.
STAI Al-Fatah juga sudah menandatangani Memorandum of Understanding dengan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) yang juga lembaga di lingkungan Al-Fatah, sehingga mahasiswa sejak dini tak hanya mendapat ilmu, tapi sejak awal juga sudah mulai aktif praktek kewartawanan.
Ustadz Afta menambahkan, para mahassiswanya juga diperkuat dengan kompetensi komunikasi bahasa Arab, Inggris dan Tahfidzul Quran.
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa
“Santri-santri yang punya bekal hafalan akan tetap terjaga dengan murojaah tiap hari,” lanjutnya.
Lulusan pesantren Al-Fatah Maos, Cilacap banyak yang melanjutkan studi perguruan tinggi dalam dan luar negeri dengan berbagai jurusan beragam.
Lembaga yang dikelola terdiri dari MTs, MA, Majelis Ta’lim, dan pembinaan Yayasan Yatim Al-Husna.
Asatidz Pesantren Al-Fatah juga aktif dalam pembinaan dakwah di berbagai tempat dan instansi. Termasuk ikut dalam pembinaan rohani di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. (L/Gun/RS2/P1)
Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban
Mi’raj News Agency (MINA)