Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Ustaz Abul Hidayat Saerodjie biasa disapa Ustaz AHI menmgatakan, mendengar dan taat merupakan tanda Islamnya seorang hamba Allah.
Ustaz AHI menyampaikan hal itu di hadapan masyarakat Kampung Islam Al-Muhajirun saat mengisi ceramah di Masjid An-Nubuwwah Kompleks Ponpes Al-Fatah Al-Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Senin (3/2).
Ia menjelaskan tentang kandungan Surat An-Nur ayat 51 tentang Sami’na Wa’atho’na (Mendengar dan Taat), yaitu taat kepada Allah dan taat kepada Rasul, agar memperoleh keuntungan.
Ia menjelaskan, taat kepada Allah merupakan sesuatu yang mutlak, suka tidak suka, enak atau tidak, harus ditaati apapun yang Allah perintahkan.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Bukan Islam namanya kalau masih tidak taat kepada aturan Allah Subhanahu Wataala. Islam yang sempurna adalah seluruh aktivitasnya merupakan ketaatan kepada Allah,” jelasnya.
Begitupun taat kepada Rasul-Nya, lanjutnya, sama seperti mentaati perintah Allah Subhanahu Wataala, karena Rasul juga merupakan utusan Allah yang segala perintahnya adalah bersumber dari perintah Allah Subhanahu Wataala.
Selain itu, ada ketataan kepada Ulil Amri, yaitu patuh kepada pemimpin, seburuk apapun dia, selagi perintahnya masih mengikuti tuntunan Allah dan Rasul-Nya, maka dengar dan taatilah dia, ujarnya.
“Perintah Amir kepada makmumnya wajib ditaati selagi Amir tersebut masih mentaati Allah dan Rasul-Nya, meski kamu tidak menyukainya” ujarnya.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
Ia juga menambahkan, jika ingin hidup selamat dunia Akhirat, maka taatilah perintah Agama, yang di dalamnya merupakan aturan-arutan Allah yang tidak lain sebagai bekal menuju keselamatan dunia dan akhirat.
“Jika ingin selamat, maka taati aturan Agama, yaitu Islam, yang inti pokoknya adalah mendengar dan taat kepada seluruh aturan Allah, Rasul juga Ulil Amri,” ungkapnya. (L/R12/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas