Bangun Rejo, Lampung Tengah, MINA – Ustaz Abul Hidayat Saerodjie (AHI) mengatakan, agama Islam adalah agama yang diturunkan langsung oleh Allah Subhanahu Wata’Ala, bersih dari pemikiran, ide, gagasan dan filsafat manusia.
Demikian dikatakan pembina Ponpes Al-Fatah se-Indonesia itu, pada Kajian dan diskusi Jama’ah Imamah, Ahad (31/10) yang merupakan rangkaian kegiatan Tabligh Akbar Syubban (Pemuda) Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Lampung yang diselenggarakan di Kompleks Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Bangun Rejo, Lampung Tengah (30-31/10).
Ustaz AHI menjelaskan, yang namanya Agama (Islam) itu ada dua yaitu “Qolallahu Ta’ala” dan “Qala Rasulullah” yaitu Allah menurunkan Al-Qur’an dengan segala petunjuk dan aturan di dalamnya, sedang Rasul yang memberikan contoh teladan sesuai dengan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an.
“Jadi orang yang benar-benar beragama, setiap alur hidupnya diatur oleh aturan-aturan Allah sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah sebagai suri tauladan yang baik, jadi kalau ada yang mengaku dirinya beragama tetapi perilakunya tidak sesuai dengan aturan Allah, berarti dia belum paham Islam,” ujarnya.
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
Ustaz AHI juga menjelaskan, Islam itu terdiri dari dua kata, pertama adalah Ad-Din, yang maknanya Al-Mulk (kekuasaan), “Kekuasaan yang dimaksud adalah kekuasaan seseorang terhadap agamanya, yaitu mampu menguasai dan mengendalikan hawa nafsunya.”
“Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, tidak disebut beriman, sampai hawa nafsunya tunduk terhadap apa yang dibawa oleh Rasulullah Salallahu Alaihi Wasallam (Al-Qur’an),” tuturnya.
Kemudian kata yang kedua adalah Al-Khudhu (Tunduk) yaitu yang menetapi Islam secara Kaffah (Keseluruhan) itu bukan orang yang bawel, merengkel, tetapi dia yang tunduk terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
“Sami’na wa athona (mendengar dan taat), hanya itu perkataan orang beriman kalau ada amanah, tidak ada jawaban lain dan itu imbalannya adalah surga. Mengapa? Karena seseorang yang dalam hidupnya selalu mengutamakan kepentingan agamanya, maka Allah beli itu dengan ganjaran surga,” tegasnya. (L/Iwn/R12/P1)
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
Mi’raj News Agency (MINA)