Ustaz Hidayaturrahman: Empat Hal untuk Rawat dan Perkuat Ukhuwah Islamiyyah

Lampung Selatan, MINA – Ustaz Hidayaturrahman mengatakan, ada empat unsur untuk merawat dan memperkuat . Hal ini disampaikannya pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Niyabah Natar, Ahad (19/12) di Masjid Hasanah Husin, Negararatu, Natar, Lampung Selatan.

Ia menjelaskan ada beberapa unsur untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyyah. Pertama, tidak saling mencela dan mengolok-olok.

Allah mengingkatkan dalam surah Al-Hujurot ayat 11 yang artinya, “Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.”

Kedua, tidak berburuk sangka sebagaimana dalam hadits Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam, “Jauhilah prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah seburuk-buruknya perkataan.”

Ketiga, menjaga hubungan baik antar sesama muslim. Menganggap seluruh umat Islam sebagai saudara.

“Tidak boleh kita sesama muslim ini disekat-sekat oleh perbedaan baik itu suku, ORMAS (Organisasi Manusia), dan partai-partai, melainkan kita hidup bersama-sama saling berpegangan tangan,” Jelas Ustaz Hidayaturrahman yang juga merupakan Ketua Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) Biro Lampung.

Keempat, saling tolong menolong dan memaafkan. Hadits Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam, “Hak seorang muslim kepada muslim lainnya ada enam yaitu Apabila berjumpa dengannya, maka ucapkan salam, apabila dipanggil maka datanglah, apabila ia meminta nasihat, maka berilah nasihat, apabila ia bersin maka ucapkan Alhamdulillah dan jawablah yarhamukallah, apabila ia sakit, maka jenguklah, dan apabila ia meninggal atau wafat antarkanlah jenazahnya sampai kekubur (HR. Muslim)”

Ia menjelaskan, ukhuwah Islamiyyah merupakan persaudaraan antara sesama muslim/mukmin di seluruh dunia tanpa melihat perbedaan kulit, suku, bahasa dan kewarganegaraan. Yang mengikat persaudaraan itu adalah kesamaan keyakinan atau iman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Tabligh Akbar yang bertema “Ukhuwah Islamiyyah sebagai Jalan Kesatuan Umat Menuju Terbebasnya Masjidil Aqsa” dihadiri langsung oleh Kepala Desa Negararatu, Herry Putra dan juga masyarakat Desa Negararatu, termasuk di dalamnya Karang Taruna Desa, dan Kelompok Pengajian Al-Hidayah.

Selain Tabligh Akbar, diadakan juga sosialisasi lembaga-lembaga perjuangan dalam upaya pembebasan Masjidil Aqsha, yaitu Aqsa Working Group (AWG), Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) dan Kantor Berita Mi’raj News Agency (MINA). (L/bad/R12/P1)

Mi’raj News Agency (MINA).