Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustadz Hidayaturrahman: Lima Langkah Mentadaburi Al-Qur’an Dengan Metode Tathbiqi

Nur Hadis - Sabtu, 4 Maret 2023 - 17:27 WIB

Sabtu, 4 Maret 2023 - 17:27 WIB

19 Views

Bandar Lampung, MINA – Pembina Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) Lampung, Ustadz Hidayaturrahman mengatakan, ada lima langkah cara untuk mentadabburi Al-Qur’an berdasarkan Metode Tathbiqi.

Hal itu disampaikannya dalam Taklim Shubuh bersama Majelis Al-Karim Rasyid Indonesia di Sukarame, Bandar Lampung, Sabtu (4/3).

Langkah pertama mentadaburi Al-Qur’an berdasarkan Metode Tathbiqi adalah dengan Tartil (membaca perlahan-lahan). Firman Allah “Warattilil-qur-aana tartiila” yang artinya, Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan Tartil (perlahan-lahan).”

“Apa itu tartil? Menurut Dr. Aiman Rusydi Suwaid, Tartil itu seperti gigi yang rapih tidak ada yang ompong,” tuturnya.

Baca Juga: Islam Mengatur Peperangan, Membangun Perdamaian

Langkah kedua adalah memahami kosa kata, “Jadi kita akan menyajikan kosa kata ayat-ayat Al-Qur’an misalnya “Bismillahirrahmanirrahim”  ada berapa kata? Lima kata, “Ba” dengan “Ismi” nama “Allah” Allah “Arrahman” yang Maha Pengasih “Arrohim” lagi Maha Penyayang,” jelasnya.

Langkah ketiga adalah alih bahasa, susunan bahasa arab dialihkan ke bahasa Indonesia contohnya “Sayaqụlus-sufahā`u minan-nāsi,” maka Sayakuulu: akan berkata, Sufahaau: orang-orang bodoh min: dari Annasi: sebagian orang. Maka alih bahasanya bagaimana? Alih bahasanya itu  ada sebagian orang-orang bodoh akan berkata. Itu di awal juz dua, itu yang dinamakan alih bahasa,” ujarnya.

Langkah keempat adalah gramatikal. yakni mengenal tiga jenis kata dalam Al-Qur’an. Pertama Isim kedua Fiil dan yang ketiga Huruf. Karena ini kata kunci untuk bisa mengerti kandungan Al-Qur’an.

Penunjang kelima adalah Fiqhul Haya (inti kandungan ayat). Kalau di dalam Tafsir al-Munir , inti kandungan ayat yang harus di peraktekkan dalam kehidupan itu disebut dengan Fiqhul Haya.

Baca Juga: Memahami Makna Hidup Berjama’ah

“Nah literaturnya kita ambil dari kitab Jalalain, As-sa’di dan tafsir-tafsir yang lain di artikan dengan kata  simpel, mudah, bisa dimengerti, di antaranya tafsir almunir yang di tulis oleh Prof. Dr. Wahbah Al Zuhaili. Jadi ada literaturnya untuk menjelaskan ini, kita tidak sembarang menjelaskan ayat,” ujarnya.

”Dengan lima langkah tadabur ini kita bisa mendapatkan kandungan-kandungan Al-Qur’an dan kita bisa menjawab segala macam problematika dalam kehidupan Insya Allah,” tutupnya. (L/ysd/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Larangan Memberikan Loyalitas dan Pertemanan dengan Yahudi

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Tausiyah