Sanaa, MINA – Utusan PBB untuk Yaman Martin Griffiths tiba di Iran, untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Iran tentang resolusi konflik Yaman selama tujuh tahun.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya mengatakan, Griffiths akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dan pejabat senior lainnya dalam kunjungan dua harinya.
“Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya diplomatik Utusan Khusus untuk mendukung solusi politik yang dinegosiasikan untuk konflik di Yaman yang memenuhi aspirasi rakyat Yaman,” kata pernyataan itu. Demikian dikutip dari Anadolu Agency, Senin (8/2).
Menurut pernyataan tersebut, prioritas langsung Griffiths adalah untuk mendukung kesepakatan antara pihak-pihak yang berkonflik tentang gencatan senjata nasional, tindakan kemanusiaan mendesak dan dimulainya kembali proses politik.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Sementara itu, pada Sabtu, Perdana Menteri Yaman Maeen Abdulmalik mengatakan, selama pertemuan dengan perwakilan Eropa, tidak akan ada perdamaian dengan pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran di Yaman tanpa tekanan internasional terhadap Teheran.
Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa.
Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi pimpinan Saudi meluncurkan kampanye udara yang bertujuan untuk menggulung kembali keuntungan teritorial Houthi.
Yaman saat ini, mengalami krisis kemanusiaan terburuk di Dunia, dengan hampir 80% atau sekitar 30 juta rakyatnya membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan dan lebih dari 13 juta dalam bahaya kelaparan sampai menyebabkan kematian. (T/Hju/RS2)
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Mi’raj News Agency (MINA)