
Presiden Palestina Palestina Mahmoud Abbas (kiri) bersama Paus Franciskus. (kanan). (Foto: World Bulletin)
Vatikan, 10 Ramadhan 1436/27 Juni 2015 (MINA) – Vatikan menandatangani perjanjian pertamanya dengan Negara Palestina dan menyerukan adanya keputusan-keputusan berani untuk mengakhiri konflik Palestina-Israel.
“Hal ini tentu memerlukan keputusan yang berani, tetapi juga akan menawarkan kontribusi besar bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata Uskup Agung Vatikan, Paul Gallagher, demikian World Bulletin melaporkan.
Pada perjanjian yang telah disepakati, Mei lalu yang kemudian ditandatangani Jum’at (26/6) kemarin, Vatikan kembali menegaskan pengakuan resmi atas Negara Palestina.
Perjanjian ini memicu kemarahan dari para pendukung Israel. Vatikan mengakui Negara Palestina sejak 2012 silam.
Baca Juga: Hotel di Norwegia Tolak Turis Pemukim Israel
Mengenai ihwal ini, Kementerian Luar Negeri Israel menyesalkan keputusan Vatikan yang secara resmi mengakui Palestina.
“Kami sangat kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Vatikan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel seperti kepada Times of Israel.
“Keputusan itu tidak mendukung upaya membawa Palestina kembali ke meja perundingan,” katanya. Dia mengatakan Kementerian akan mempelajari keputusan itu dan mempertimbangkan langkah-langkah yang akan diambil.
Vatikan secara resmi mengakui negara Palestina dalam perjanjian baru. Perjanjian, yang diselesaikan pada Rabu, 13 Mei lalu, tapi masih harus ditandatangani. (T/P011/R05)
Baca Juga: Pertama Kalinya dalam Sejarah, Parlemen Inggris Peringati Hari Nakba ke-77
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Puluhan Ribu Orang di Brussels Unjuk Rasa Menentang Genosida Israel di Gaza