Baghdad, MINA – Ali Akbar Velayati, penasihat senior pemimpin Iran mengatakan bahwa Front Perlawanan, kelompok dewan politik Iran, tidak akan mengizinkan NATO untuk mendirikan sebuah pangkalan di Timur Tengah.
Dalam pertemuannya dengan Wakil Presiden Irak Nouri Al-Maliki di Baghdad, Sabtu (17/2),Velayati menekankan bahwa Iran akan berdiri di samping pemerintah dan rakyat Irak sampai akhir.
Ia menambahkan bahwa setelah menang dari kelompok Islamic State (ISIS), Front Perlawanan harus selalu lebih waspada terhadap perkembangan kawasan, demikian Mehr News melaporkan.
Mengacu pada rancangan separatis Amerika Serikat dan perpecahan di wilayah tersebut, dia mengatakan bahwa Front Perlawanan harus mencegah penggelaran orang Amerika secara bertahap di timur Eufrat.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
Sementara itu, Al-Maliki mengatakan bahwa upaya AS untuk mendapatkan kembali pijakan di Irak akan gagal karena budaya Islam Irak yang kaya.
Dia mencatat bahwa pangkalan militer AS di Suriah telah menciptakan gelombang terorisme yang tujuan utamanya adalah untuk melemahkan Front Perlawanan, terutama Iran. (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah