Kairo, 19 Dzulqa’dah 1435/14 September 2014 (MINA) – Pesawat bantuan kedua dari Venezuela lepas landas pada Kamis malam dari Bandara Internasional Caracas menuju ke Jalur Gaza, Palestina.
Dilaporkan Middle East Monitor seperti dikutip MINA, Pesawat itu mendarat di Bandara Internasional Kairo, Sabtu, membawa 55 ton bahan makanan dan obat-obatan untuk warga Gaza.
Duta Besar Palestina untuk Venezuela dan staf kedutaan Palestina, bersama wakil menteri luar negeri Venezuela, berada di bandara ketika pesawat lepas landas.
Menurut duta besar Palestina pesawat bantuan ketiga Venezuela direncanakan akan menyusul satu pekan kedepan.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pesawat ketiga itu juga merupakan serangkaian pesawat bantuan Venezuela yang membawa pasokan makanan dan bantuan medis untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Kepemimpinan Venezuela, termasuk Presiden Venezuela Nicolás Maduro, meminta rakyat Venezuela utnuk mengumpulkan bantuan bagi rakyat Palestina sebagai dukungan untuk warga Gaza.
Pada Mei 2014 lalu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro juga menyepakati perjanjian kerjasama pengiriman minyak dan diesel dengan Palestina dalam kunjungan Presiden Mahmoud Abbas ke Caracas (ibukota Venezuela). Kesepakatan tersebut juga merupakan bagian dari upaya mempererat kedua hubungan dua negara beda benua tersebut.
Venezuela yang merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia mengatakan akan menyediakan 240 ribu barel minyak untuk Palestina. Sedangkan mengenai mekanisme pengiriman minyak tersebut, Maduro belum menjelaskan secara rinci.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Terima kasih Venezuela yang telah mendukung Palestina untuk mematahkan monopoli Israel dalam perekonomian kita, atas tanggapan Anda dengan kebutuhan kita, atas kesediaan Anda untuk mendukung rakyat Palestina dalam perjuangan yang panjang,” kata Abbas seperti dilansir Ma’an News Agency.
Seusai pertemuan, Presiden Maduro juga sepakat untuk mendukung upaya Palestina untuk diberikan status pengamat dalam tiga organisasi regional Amerika Latin yakni Uni Negara Amerika Selatan, Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika ( ALBA ) dan Komunitas Amerika Latin dan Karibia.
Terlebih Palestina telah memenangkan sebagai negara status pengamat di PBB pada bulan November 2012. Hal itu kemudian yang membuka jalan bagi Palestina untuk mengadakan sejumlah kesepakatan internasional. “Rakyat Palestina juga memiliki hak untuk mempertahankan hubungan komersial dengan dunia,” kata Maduro.(T/P003/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu