Beijing, MINA – Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (China CDC) melaporkan peningkatan signifikan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Human Metapneumovirus (HMPV).
Data menunjukkan bahwa HMPV terkait dengan 6,2% dari tes positif penyakit pernapasan dan 5,4% dari rawat inap akibat penyakit pernapasan di China, melebihi COVID-19, rhinovirus, atau adenovirus. Press TV melaporkan, Sabtu (4.2)
Otoritas kesehatan China telah meningkatkan pemantauan penyakit pernapasan yang muncul dan menerapkan program percontohan untuk memantau kasus pneumonia dengan penyebab yang tidak diketahui.
Meskipun belum ada vaksin atau pengobatan khusus untuk HMPV, langkah-langkah pencegahan seperti menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker di tempat umum, dan menghindari kerumunan dianjurkan untuk mengurangi risiko penularan.
Baca Juga: AS Akan Tambah Pasokan Senjata untuk Israel Senilai $8 Miliar
HHMPV adalah virus RNA rantai tunggal negatif dari keluarga Pneumoviridae yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda.
Virus itu menyebabkan infeksi saluran pernapasan dengan gejala mirip flu biasa, seperti batuk, demam, pilek, sakit kepala, dan kelelahan.
Pada kasus yang lebih parah, terutama pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah, HMPV dapat menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia.
Pada Desember 2024, Peningkatan ini terutama terjadi pada anak-anak berusia di bawah 14 tahun, khususnya di provinsi-provinsi bagian utara China. []
Baca Juga: Menlu Prancis dan Jerman Bertemu Penguasa De Facto Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: DK PBB Gelar Sidang Darurat Bahas Serangan Israel terhadap Rumah Sakit di Gaza