Wabah Diare Ancam Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Foto: Al Jazeera

Bhashan Char, MINA – Para pejabat Bangladesh mengatakan, selama dua pekan terakhir wabah diare menewaskan empat dan menginfeksi 1.500 lainnya di pulau terpencil Bhashan Char.

Bangladesh telah memindahkan 18.000 pengungsi Rohingnya ke pulau rendah Bhashan Char dari kamp Cox Bazar.

Para pejabat Bangladesh dan sumber lain mengatakan diare terjadi awal bulan ini setelah hujan lebat pertama, demikian dikutip dari Al Jazeera, Jumat (18/6).

Rahat Tanvir Anwar, seorang dokter di satu-satunya klinik dengan 20 tempat tidur di pulau itu, mengatakan, hampir 10 persen dari mereka yang ada di pulau itu terinfeksi dan sekitar 600 membutuhkan perawatan di rumah sakit.

“Situasinya telah membaik. Kami telah menambahkan 10 tempat tidur lagi di rumah sakit untuk merawat pasien. Pada Kamis (17/6), hanya ada 14 pasien diare di rumah sakit,” katanya.

Seorang kepala kesehatan daerah mengatakan wabah itu dapat diatasi setelah pihak berwenang dengan cepat mendistribusikan 33.000 tablet pemurnian air dan 35.000 dosis larutan rehidrasi oral.

“Kami juga telah memberikan pendidikan kesehatan cepat kepada mereka sehingga mereka tidak minum air selain yang diambil dari sumur dalam,” kata Masum Iftekhar, kepala kesehatan kabupaten setempat.

Sebelumnya PBB mengatakan meskipun pulau Bhasan Char memiliki beberapa potensi, namun para pengungsi membutuhkan akses ke mata pencaharian, pengembangan keterampilan, pendidikan, kesehatan dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Otoritas Bangladesh menolak tuduhan, para pengungsi Rohingya dipindahkan secara paksa dan mengatakan kondisi di pulau itu jauh lebih baik daripada di tempat sebelumnya.

Pihak berwenang berencana untuk kembali memindahkan 100.000 pengungsi Rohingya ke Bhashan Char.

Sebagian besar pengungsi Rohingya yang tinggal di Bangladesh melarikan diri dari serangan brutal militer Myanmar pada 2017. (T/RE1/R1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.