Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wagub DKI: Smart City telah Berevolusi dalam Pengelolaan Kota

Syauqi S - Selasa, 10 April 2018 - 15:11 WIB

Selasa, 10 April 2018 - 15:11 WIB

47 Views ㅤ

Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno mengikuti Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta. (Foto: Syauqi/MINA)

Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno mengikuti Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta. (Foto: Syauqi/MINA)

Jakarta, MINA – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, mengunjungi Living Lab Smart City Nusantara Telkom di Jl Gunung Sahari Raya, Kelurahan Gunung Sahari Selatan, Kemayoran, Jakarta Pusat.

“Hari ini saya mendapat kesempatan mengunjungi Living Lab Smart City Nusantara. Seperti kita ketahui smart city sekarang sudah berevolusi untuk menjadi bagian terpenting dalam pengelolaan dan penataan kota dan juga bagaimana memperbaiki layanan masyarakat,” ujar Sandiaga, Selasa (10/4).

Menurut Sandi, smart city tidak berhenti di smart city, tapi juga bicara mengenai smart people, smart economy, smart industri, dan tentunya save city.

Sekarang, kata dia, banyak sekali harapan masyarakat untuk lapangan kerja dan bagaimana kebijakan pemerintah bisa menghadirkan sebuah solusi. Terkait hal itu, kebijakan berbasis data sangat krusial, termasuk dalam menata keamanan dan ekonomi kerakyatan.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

“Kita ingin kerja sama ini ditingkatkan, Telkom adalah salah satu perusahaan terbaik di Asia yang masuk daftar 500 perusahaan terbesar di dunia oleh Majalah Fortune. Sdah selayaknya DKI mengambil kesempatan ini untuk bekerja sama dgn teman-teman dari Smart City Nusantara untuk melahirkan lapangan kerja yang lebih tercipta ke depan dan saya baru dapat kabar untuk manual sudah menembus 60 ribu,” tandas Sandi.

“Saya ingin bekerja sama dengan Smart City Nusantara bagaimana 60 ribu ini bagaimana kita bisa kemas karena ini bisa jadi kekuatan tapi bisa juga jadi beban buat kita karena ini menunjukan Jakarta membutuhkan lapangan kerja yang luas buat mereka,” tambahnya.

Sandi mengatakan saat ini sudah ada 6 ribuan CCTV yang terpasang di wilayah DKI dan akan ditingkatkan 10 kali lipat menjadi 60 ribu. Dan ia berharap itu bisa dintegrasikan bersama-sama.

“Untuk save city ada juga face recognation, itu bisa juga nanti memprediksi dan mempreskripsi kebijakan apa untuk memastikan tingkat keamanan di masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Menyinggung fitur pemantau air tanah dan apakah itu mau diadopsi untuk mengidentifikasi pencurian air tanah di Jakarta, Sandi sangat tertarik.

“Jadi tadi teman-teman Smart City Nusantara bahwa yang menarik ini karena menjadi fokus dari Pak Anies dan saya adalah bagaimana kita bisa melakukan suatu perubahan yang mendasar sekali, bagaimana kota menyetop penurunan muka tanah dan ini diakibatkan oleh pengambilan air tanah yang ilegal dan secara masif masih dilakukan oleh industri, oleh perumahan, perkantoran,” kata dia.

“Tadi belum bisa didemokan tapi kita ini didemokan secara segera bagaimana smart city ini membantu kita juga memantau mana nih dari wilayah yang luas bisa ditembak ke satu rumah yg masih menggunakan air tanah,” ujarnya. (L/R11/RS2)

Miraj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Rekomendasi untuk Anda