Cileungsi, 24 Jumadil akhir 1437/ 3 April 2016 (MINA) – Amir Tarbiyah Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wahyudi KS mengatakan, bid’ah tidak selamanya sesat, tergantung dalam menyikapi sesuatu hal.
“Bid’ah merupakan sebuah hal yang mengawali atau penciptaan sesuatu yang belum pernah di ajarkan oleh Rasulullah,” kata Wahyudi dalam Talim Syuban dan Fatayat di Cileungsi, Bogor, Ahad (3/4).
Dia juga mengatakan, perbuatan bid’ah diperbolehkan ketika hal itu terdapat dalam adat istiadat (kebiasaan), hal-hal yang bersifat duniawi, selama tidak melanggar syariat yang telah di tetapkan dalam Islam.
“Dan selain itu, bid’ah di haramkan ketika di dalamnya terdapat ilmu dien (Islam), karena ilmu dien tidak dapat dirubah-ubah”, tegasnya. (L/nza/P001).
Baca Juga: Doa Bersama Menyambut Pilkada: Jateng Siap Sambut Pesta Demokrasi Damai!