Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakaf, Logika Illahi, dan Pandemi COVID-19 (Oleh: Dr Irfan Syauki Beik, IPB University)

Rana Setiawan - Senin, 11 Mei 2020 - 20:40 WIB

Senin, 11 Mei 2020 - 20:40 WIB

7 Views

Oleh: Dr Irfan Syauqi Beik, SP, MScEc, Dewan Pengawas Syariah Pengelolaan Dana Lestari dan Wakaf, IPB University

Selain dampak kesehatan, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak ekonomi. Bank Indonesia melansir bahwa pertumbuhan ekonomi dapat terhambat dan peningkatan perekonomian di tahun 2020 dapat tertunda. Hal ini salah satu penyebab dari produksi yang menurun serta penawaran yang terbatas.

Ramadhan dan Idul Fitri sering menjadi momen peningkatan perekonomian karena kebutuhan meningkat. Namun, saat ini masih belum menunjukkan gairah pergerakan perekonomian sebagaimana biasa terjadi di tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, pademi ini masih belum mencapai puncaknya dan diperkirakan masih terus akan meningkatkan jumlah yang terpapar.

Usaha di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berisiko terdampak ekonomi paling besar, padahal 99 persen usaha di Indonesia didominasi oleh sektor ini. Dukungan produksi di sektor ini sangat diperlukan. Salah satu jenis UMKM yang krusial untuk didukung adalah di sektor pertanian.

Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat

Kebutuhan pokok penduduk kita masih didominasi oleh kebutuhan pangan, yang merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebelum kebutuhan-kebutuhan lain.

Produksi pangan sebaiknya didukung agar tidak melambat atau terhambat. Demikian pula logistik penyaluran dari sumber produksi kepada sumber permintaan sebaiknya perlu dilengkapi oleh infrastruktur yang dibutuhkan.

Momen Ramadhan merupakan momen yang paling ditunggu bagi umat Muslim karena di bulan ini segala rahmat dicurahkan untuk segala kebaikan dan dilipatgandakan dibandingkan di bulan-bulan yang lain.

Seringkali umat Muslim berbondong-bondong memberikan berbagai sedekah dan mengeluarkannya dalam jumlah yang lebih banyak.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat

Bulan ini adalah momentum untuk mengoptimalkan ikhtiar, baik dengan logika manusia maupun dengan logika illahi, disertai kesungguhan dalam berdoa dan bertaubat kepada Allah, terutama dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.

Secara logika manusia, kita telah melaksanakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), social distancing, physical distancing, dan cuci tangan, sebagai respon terhadap pandemi COVID-19. Adapun secara logika illahi, kita harus mengupayakan berbagai hal yang akan mengundang pertolongan Allah.

Salah satunya adalah sebagaimana yang dinyatakan dalam hadits Nabi SAW di mana beliau bersabda : “Bersegeralah bersedekah, karena bala bencana tidak pernah mendahului sedekah (HR Baihaqi)”.

Sedekah menjadi jalan untuk bisa keluar dari berbagai bencana. Di antara bentuk shadaqah ini adalah shadaqah jariyah atau wakaf.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Wakaf merupakan instrumen yang bersifat multidimensi. Selain memperkuat keimanan para wakif, wakaf dapat dikembangkan untuk memperkuat perekonomian termasuk untuk pemenuhan kebutuhan infrastruktur berbagai bidang yang dibutuhkan.

Pandemi COVID-19 ini telah mengajarkan bahwa banyak industri strategis yang seharusnya dikembangkan oleh bangsa ini, seperti industri alat-alat kesehatan dan industri pangan. Hal ini sangat penting karena sangat memengaruhi ketahanan dan bahkan kedaulatan bangsa.

Wakaf dalam hal ini bisa dioptimalkan dengan baik. Sebagai contoh, perekonomian sangat membutuhkan boosting bagi produksi dan logistik, terutama pada industri pertanian dan kelautan.

Para petani, nelayan, dan peternak sangat memerlukan dukungan infrastruktur dari pemerintah dan masyarakat. Wakaf dapat dijadikan sebagai instrumen yang memberi stimulus bagi penguatan petani dan nelayan, termasuk sebagai alat untuk menjaga harga jual di tingkat petani dan nelayan.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Karena itu ke depannya, kita perlu secara serius melakukan konsolidasi dan optimalisasi potensi wakaf ini. Banyak hal yang bisa kita kembangkan melalui wakaf ini, yang ujungnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus sebagai jalan untuk mengundang pertolongan Allah SWT. Wallaahu a’lam. (AK/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
MINA Preneur
Amerika
Tausiyah