SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WAKIL KETUA MPR RI RESMIKAN “GERAKAN SANTRI MEMBERI”

Admin - Ahad, 29 Maret 2015 - 15:57 WIB

Ahad, 29 Maret 2015 - 15:57 WIB

649 Views ㅤ

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, yang juga mantan santri, resmikan “Gerakan Santri Memberi” pada acara Jalan Santai Santri Dan Keluarga Besar Darunnajah dicar free day Ahad (29/3).

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, yang juga mantan santri, resmikan “<a href=

Gerakan Santri Memberi” pada acara Jalan Santai Santri Dan Keluarga Besar Darunnajah dicar free day Ahad (29/3). " width="300" height="199" /> Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, yang juga mantan santri, resmikan “Gerakan Santri Memberi” pada acara Jalan Santai Santri Dan Keluarga Besar Darunnajah dicar free day Ahad (29/3).

Jakarta, 9 Jumadil Akhir 1436/29 Maret 2015 (MINA) – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, meresmikan “Gerakan Santri Memberi” pada acara Jalan Santai Santri dan Keluarga Besar Pesantren Darunnajah dicar free day, Ahad (29/3).

Di hadapan 4.000 lebih santri Darunnajah dan jaringannya, Hidayat mengatakan bahwa semangat memberi merupakan nilai tradisi pesantren yang perlu disebarluaskan.

Semangat ini menurutnya akan dapat menyelesaikan banyak persoalan bangsa jika dimiliki oleh semakin banyak orang. Karenanya Ia sangat mendukung gerakan yang dilakukan oleh Pesantren Darunnajah dalam rangka tasyakur ke-54 tahun.

Hadiyanto Arief, selaku ketua panitia, mengatakan bahwa Gerakan Memberi dilandasi oleh semangat keikhlasan untuk selalu bermanfaat bagi lingkungan.

Baca Juga: Kantor Berita MINA Beri Pelatihan Menulis Relawan Al-Fatah Rescue

Ia mengatakan bahwa salah satu permasalahan bangsa ini adalah lemahnya prinsip memberi-menerima.

“Prinsip take and give membuat seseorang menjadi selalu tanpa pamrih atas apa yang telah ia berikan kepada pihak lain,” ujarnya.

Lebih jauh ia mengatakan bahwa, di dunia pesantren prinsip yang diagungkan adalah give, give and give, atau dalam bahasa Arab Faqti, Faqti, Faqti yang berarti beri, beri, beri! Memberi jasa tanpa mengharap jasa, imbuhnya.

Prinsip ini sangat diresapi para santri sejak awal ia menginjakkan kaki di pesantren, menurut Hadiyanto,  yang juga pernah nyantri di Pondok Modern Darussalam Gontor. Prinsip inilah yang sepatutnya ditularkan kepada masyarakat umum.

Baca Juga: ‘Unlimited Qur’an Miracles’ Tema Kunci 1 Muharam di JCC Senayan

“Acara ini untuk mengetuk kembali semangat dan tradisi memberi dengan ketulusan dari masyarakat, yang sebenarnya telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka,” ujarnya.

Gerakan Santri Memberi, yang peresmiannya dilakukan dengan acara Jalan Santai ini nantinya akan dilanjutkan dalam berbagai program nyata dari pesantren, ungkap KH. Sofwan Manaf, Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah.

“Saya telah menyiapkan serangkaian progam demi menggelorakan semangat memberi para santri khususnya, baik dalam program-program pendidikan maupun pengasuhan santri,” ujarnya.

Selain itu, Tim dari Pesantren Darunnajah juga sudah menyiapkan berbagai program yang melibatkan pihak di luar Darunnajah.

Baca Juga: Ratusan Massa AWG Kaltim Kibarkan Bendera Palestina dan Indonesia di Pantai Pamedas

Darunnajah sekarang ini sudah mengasuh puluhan ribu santri, namun itu belum cukup, Darunnajah harus sanggup lebih banyak lagi mengasuh santri dan membangun umat,”pungkasnya.

Berdasarkan dokumen yang ada, saat ini tanah dan aset wakaf yang telah dikelola Darunnajah berupa 629 ha lahan tanah, di beberapa tempat di Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Di atas lahan tersebut dibangun pesantren, unit-unit usaha, sekolah keagamaan, TK, Klinik Umum, hingga  Universitas.

“Saya berharap, Darunnajah terus eksis dan maju mendirikan pesantren lebih banyak lagi di seluruh Indonesia, agar lebih banyak lagi santri yang belajar di Darunnajah dan cabang-cabangnya,” papar K.H. Makhrus Amin, salah satu Pendiri Darunnajah.

Baca Juga: Meraih Kemuliaan dengan Memuliakan Orang Lain

Dengan adanya  Gerakan Santri Memberi, diharapkan para santri Darunnajah akan ingat prinsip untuk selalu memberi tanpa harus repot memikirkan imbalan.

“Berjasalah tapi jangan meminta jasa”, tegas KH Saifuddin Arief, Ketua Yayasan Darunnajah. (L/P005/P4).

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Ketua Umum JMSI Teguh Santosa Raih Gelar Doktor di Unpad

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia