Bethlehem, 12 Jumadil Akhir 1436/1 April 2015 (MINA) – Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi Nasional dalam pemerintah persatuan Palestina Muhammad Mustafa telah mengundurkan diri Selasa (30/3).
Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah telah menerima pengunduran diri itu dan telah disampaikan kepada Presiden Mahmoud Abbas untuk menerima persetujuan.
Tidak ada alasan diberikan atas pengunduran diri Mustafa, demikian Ma’an News yang diktuip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Mustafa menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Ekonomi Nasional dalam pemerintah persatuan Palestina yang dibentuk pada Juni tahun lalu, yang merupakan pemerintah Palestina ke-17.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Sebelum itu, ia bertindak sebagai Wakil Perdana Menteri Bidang Perekonomian pada kabinet pemerintah ke-15 dan 16.
Mustafa memimpin sejumlah komite pemerintah paling menonjol, yaitu Komite Ekonomi Permanen bertugas mengkoordinasikan reformasi ekonomi dan pembangunan di wilayah Palestina serta kebijakan keuangan Otoritas Palestina.
Setelah serangan Israel di Jalur Gaza musim panas lalu, Mustafa memimpin komite yang bertanggung jawab untuk rekonstruksi di Gaza.
Dia juga memimpin Reksa Dana Palestina, sebuah perusahaan investasi independen yang didirikan pada tahun 2003 melalui Otoritas Palestina dan pendanaan internasional. Mustafa sebelumnya kepala eksekutif lembaga keuangan itu.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Pada 2013, aset yang dimiliki lembaga keuangan itu mendekati 800 juta Dolar AS, dan telah membuat keuntungan dari hampir 870 juta Dolar sejak awal berdirinya.
Peran lain dari masa lalu Mustafa termasuk menjabat sebagai penasihat ekonomi pemerintah Kuwait dan, secara terpisah, Kerajaan Arab Saudi, serta 15 tahun di berbagai posisi untuk Bank Dunia di markasnya di Washington.
Dia juga pendiri Telekomunikasi Palestina (Paltel).(T/R05/P2)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj islamic News Agency (MINA)
h
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon