Washington, MINA – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mengatakan, negaranya tidak berniat mengirim pasukan ke Israel atau Gaza.
“Kami sama sekali tidak berniat, dan juga tidak memiliki rencana, untuk mengirim pasukan tempur ke Israel atau Gaza, titik,” ujar Harris dalam sebuah wawancara dengan CBS, Ahad (29/10).
Harris juga menyerukan perlindungan terhadap warga sipil dan menegaskan kembali sikap AS bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri.
“Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak mencampuradukkan antara Hamas dan Palestina. Rakyat Palestina berhak mendapatkan keselamatan dan keamanan yang setara, penentuan nasib sendiri dan martabat, dan kami sudah sangat jelas bahwa aturan perang harus dipatuhi dan bantuan kemanusiaan harus mengalir,” ujar Kamala Harris.
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Sebelumnya akhir pekan ini Presiden AS Joe Biden menyerukan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam perbincangannya dengan para pemimpin dunia.
Biden berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi tentang perlunya aliran bantuan yang terus berlanjut ke Gaza serta menekankan pentingnya melindungi nyawa warga sipil.
Israel terus membombardir Gaza sejak 7 Oktober. Jumlah warga Palestina yang syahid dalam serangan pendudukan di Gaza meningkat menjadi 8.005, termasuk 3.342 anak-anak, 2.062 wanita, dan 460 orang lanjut usia, menurut Kementerian Kesehatan.
Juru bicara militer pendudukan Israel, Daniel Hagari, Sabtu (28/10), mengumumkan memperluas operasinya dan beralih ke fase berikutnya yang mencakup operasi darat.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza juga bergulat dengan kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan akibat blokade Israel terhadap wilayah tersebut. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant